Warnanya sedap dipandang. Merah segar berbintik-bintik. Itulah stroberi (strawberry). Buah mungil berwarna merah ini merupakan salah satu buah ‘super’ kaya vitamin, antioksidan dan nutrisi penting lainnya. Buah mungil ini enak disantap langsung saat sudah matang, dijadikan salad atau bahkan penghias makanan penutup.

Satu porsi tunggal stroberi (sekitar satu cangkir) mengandung 50 kalori, 11 gram karbohidrat dan 1 gram protein. Buah stroberi mengandung lemak, kolesterol atau sodium. Selain kaya vitamin C, stroberi juga tinggi folat, yang terutama penting bagi wanita hamil. Stroberi juga mengandung 170 miligram kalium per porsi. Buah ini menyediakan 2 persen dari rekomendasi harian kalsium dan zat besi. Sebagai informasi nih, satu porsi stroberi memiliki 2 gram serat, yang penting untuk pencernaan yang sehat. Buah merah eksotis ini juga mengandung  9 gram gula, sebagian besar dalam bentuk fruktosa. Secangkir stroberi mengandung  antioksidan dan flavonoid, senyawa yang telah terbukti mengurangi risiko kanker.

Saat ini terdapat lebih dari 600 varietas stroberi. Buah ini masuk dalam 10 besar buah dan sayur yang mengandung antioksidan dalam jumlah tinggi. Berkat kandungan flavonoid yang tinggi, mendorong banyak peneliti melakukan riset mengenai manfaat kesehatan yang bisa diperoleh tubuh jika mengonsumsi buah ini secara teratur.

Apa saja manfaat stroberi yang sudah dibuktikan dengan penelitian? Yuk kita telaah dalam uraian berikut ini:

1.Menjauhkan penyakit jantung.

Konsumsi antosianin secara teratur (antosianin merupakan kelas flavonoid yang ditemukan dalam buah) dapat mengurangi risiko serangan jantung sebesar 32 persen pada perempuan muda dan setengah baya, menurut penulis studi Aedin Cassidy, PhD, MSc, BSc, ahli nutrisi di Norwich Medical School di Inggris. Perempuan yang mengonsumsi setidaknya 3 porsi stroberi atau blueberry per minggu memiliki kesehatan jantung yang lebih baik.

Flavonoid quercetin dalam stroberi, adalah bahan anti-peradangan alami yang muncul untuk mengurangi risiko aterosklerosis dan melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh low-density lipoprotein (LDL) kolesterol – atau dikenal sebagai kolesterol jahat – pada hewan percobaan. Quercetin mungkin memiliki bonus tambahan efek anti-kanker. Namun demikian studi lebih lanjut diperlukan menggunakan subyek manusia sebelum hasil ini dapat dikonfirmasi.

Kandungan polifenol yang tinggi pada stroberi juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (CVD) dengan mencegah terbentuknya platelet dan mengurangi tekanan darah melalui mekanisme anti-peradangan. Penelitian lain menunjukkan bahwa makan stroberi membantu menurunkan kadar homosistein, asam amino dalam darah berhubungan dengan merusak lapisan dalam arteri.Serat dan kalium dalam stroberi juga mendukung kesehatan jantung. Dalam satu studi, partisipan yang mengonsumsi 4.069 mg potasium per hari memiliki risiko 49 persen lebih rendah dari kematian akibat penyakit jantung iskemik dibandingkan dengan mereka yang kurang mengonsumsi kalium (sekitar 1000 mg per hari).

2. Mencegah stroke.

Antioksidan quercetin, kaempferol, dan antosianin semuanya telah terbukti mengurangi pembentukan bekuan darah yang berbahaya terkait dengan stroke. Asupan tinggi kalium juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko stroke.

3. Menjauhkan kanker.

Seperti disebutkan di atas, stroberi mengandung antioksidan kuat yang bekerja melawan radikal bebas, menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

4. Menjaga tekanan darah.

Karena kandungan kalium tinggi, stroberi direkomendasikan dikonsumsi  mereka yang memiliki tekanan darah tinggi untuk membantu meniadakan efek natrium dalam tubuh. Asupan kalium yang rendah hanya sebagai besar dari faktor risiko dalam mengembangkan tekanan darah tinggi  (hipertensi) akibat asupan natrium yang tinggi. Menurut Survei Kesehatan dan Gizi Ujian Nasional, kurang dari 2 persen dari orang dewasa AS memenuhi harian rekomendasi 4700 mg untuk potasium.

5. Mencegah sembelit.

Makan makanan yang tinggi kandungan air dan serat seperti stroberi, anggur, semangka dan melon dapat membantu untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan buang air besar teratur. Serat sangat penting untuk meminimalkan sembelit dan menambah konsistensi tinja.

6. Menjauhkan alergi dan asma.

Karena efek anti-peradangan dari quercetin, mengonsumsi stroberi dapat membantu untuk meringankan gejala alergi termasuk hidung meler, mata berair dan gatal-gatal, meskipun belum ada penelitian manusia dilakukan untuk membuktikan teori ini. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa kejadian asma lebih rendah dengan mengonsumsi nutrisi tertentu, dan vitamin C berada di urutan atas daftar ini.

7. Mencegah diabetes.

Stroberi merupakan jenis makanan dengan indeks glikemik rendah dan tinggi serat, yang membantu mengatur gula darah tetap stabil, mencegahnya naik atau turun terlalu ekstrem. Stroberi adalah pilihan buah yang cerdas bagi penderita diabetes, karena mereka memiliki indeks glikemik yang lebih rendah (40) daripada buah-buahan lainnya.

Para peneliti mengatakan, dengan makan sekitar 37 stroberi sehari secara signifikan dapat mengurangi komplikasi diabetes seperti penyakit ginjal dan neuropati. Studi ini menunjukkan bahwa fisetin, flavonoid yang terkandung dalam jumlah banyak di stroberi, dapat meningkatkan kelangsungan hidup neuron dan meningkatkan daya ingat pada tikus percobaan, juga menjaga kesehatan ginjal dan otak.

8. Baik bagi kehamilan.

Asupan asam folat yang cukup sangat penting bagi wanita hamil untuk melindungi terhadap cacat tabung saraf pada bayi.

9. Meminimalkan depresi.

Folat juga dapat membantu meredakan depresi dengan mencegah kelebihan pembentukan homosistein dalam tubuh – yang dapat mencegah darah dan nutrisi lain mencapai otak. Kelebihan homosistein mengganggu produksi hormon ‘merasa baik’ seperti serotonin, dopamine, dan norepinephrine, yang mengatur tidak hanya suasana hati, tapi tidur dan nafsu makan.

10. Mengurangi Kolesterol Jahat.

Penelitian menemuan, kolesterol jahat (LDL) berkurang dengan konsumsi stroberi. Sebuah tim relawan makan setengah kilo stroberi sehari selama satu bulan untuk melihat apakah hal itu mengubah parameter darah mereka. Di akhir penelitian diperoleh hasil bahwa kadar  kolesterol jahat dan trigliserida peserta penelitian berkurang secara signifikan, demikian menurut analisis yang dilakukan oleh ilmuwan Italia dan Spanyol.

Sumber:

Medical News Today

http://www.medicalnewstoday.com/articles/271285.php

Livestrong

http://www.livestrong.com/article/43808-nutritional-value-strawberries/

bandarqq http://origin-widgets-assets.stats.com/index.html http://www.kauri.jp.cdn.cloudflare.net/ http://planet.opennews.org/ https://farisfanani.id/wp-includes/bandarqq/ https://farisfanani.id/wp-includes/dominoqq/ https://ojs.stie-tdn.ac.id/pages/depo-25-bonus-25/ https://www.soyjoy.id/uploads/bandarqq/ https://www.soyjoy.id/uploads/dominoqq/ https://www.soyjoy.id/uploads/pkv-games/ http://files.follettcommunity.com/index.html