Setiap orang yang ingin sehat, tentu akan menganggap bahwa gaya hidup sehat aktif ialah fase terpenting untuk menggapai kebahagiaan. Bahagia karena dapat bergerak aktif, bahagia karena dapat bekerja dengan nyaman, serta bahagia karena bisa bebas bermimpi sembari meraihnya.
Meski begitu, hidup sehat tak serta merta didapat hanya dengan menjalani kehidupan sesuka hati, semisal kerja berlarut-larut, jam tidur malam hari yang kadang diundur hingga dini hari, atau masih doyan makan makanan cepat saji. Oleh karenanya, banyak orang segera merubah gaya hidup tak sehat menjadi gaya hidup sehat aktif, dengan berolahraga rutin, istirahat cukup dan makan makanan sehat.
Khusus point 1 dan 2, kiranya dua hal tersebut tak terlalu sulit diadaptasi. Dalam hal olahraga misalnya, tinggal temukan olahraga yang disukai , maka langsung akan jatuh cinta. Dalam hal istirahat, tinggal sejenak mengatur waktu tidur yang cukup selama seminggu agar mendapat ritme, maka langsung akan menemukan kenyamanan. Sehingga dari situlah Anda mendapatkan gaya hidup yang sehat.
Berbeda hal ketika berbicara terkait makanan sehat. Tinggal membiasakan diri makan saja, tentu takkan membawa kebahagiaan, yang diartikan oleh Noah Webster (Pendidik) sebagai perasaan menyenangkan yang berasal dari kenikmatan rasa senang, serta merta memasuki kehidupan.
Kenapa? Alasannya jelas karena makanan sehat (sering kali) diasosiasikan sebagai sajian yang jauh dari kata lezat. Sangking seringnya diasosiasikan, banyak orang kemudian menyebut makanan sehat sebagai “tasteless” alias tidak memiliki cita rasa yang mampu menggugah selera makan alias tawar. Sering disebut hambar, atau bahasa kasarnya disebut tidak enak.
Namun, itu hanya mitos semata, betapa tidak, jika kita sedikit bereksplorasi, sembari meluangkan waktu sejenak, kita akan menemukan fakta yang mengungkap, jikalau sesungguhnya, makanan sehat itu bisa dibuat enak. Perkaranyaialah semua tergantung siasat. Dan inilah beberapa diantaranya.
Pertama, ubah persepsi, sebelum menuduh terlalu jauh akan makanan sehat yang tak enak. Sebaiknya, mari kembali lagi mencari arti apa sebenarnya yang dimaksud dengan makanan sehat? Karena dari jawaban yang didapat, makanan sehat ialah makanan yang penuh dengan nutrisi lengkap, sayur, dan tentu saja protein (yang biasanya hadir dalam kebaikan kedelai). Itu enggak hanya pada makanan, karena pada snack-pun, hal sama berlaku, snack sehat tak selamanya tak enak, karena SOYJOY telah membuktikannya dengan hadir dalam berbagai varian rasa yang tentu saja bisa membuat Anda tak kalap makan karena kaya akan serat dan tinggi protein. Kembali lagi, itu semua soal persepsi saja.
Kedua, makan dipinggir pantai, pernahkah Anda merasakan, ketika ritual makan dibawah pohon kelapa, beralaskan pasir putih, serta ditemani oleh deru ombak, membuat Anda begitu lahap memakan seluruh makanan? Nah, ternyata hal itu ada hubungannya. Charles Spence, seorang profesor psikologi eksperimental di Universitas Oxford, mengungkap bahwa “suara dari laut dapat membuat makanan menjadi enak.” Dan itu berlaku untuk semua jenis makanan, termasuk makanan sehat. Sudah kebayangkan, nikmatnya, makan salad ditemani suara gemuruh ombak? Semangat…
Ketiga, Mendengarkan Musik, kala suara laut saja mampu membuat makanan terasa enak, apalagi suara dari musik yang kita sukai? Disitu kiranya letak point menariknya, menyambung yang diungkap oleh Charles Dpence, bahwa sesungguhnya musik mampu mengubah rasa makanan. Asal, saat makan jangan pula mendengarkan musik-musik menyayat hati beraroma perpisahan, bisa-bisa mood langsung terjun bebas. Hehehee…
Keempat, Nikmati Proses. Ada yang berucap, hanya dengan melihat proses pembuatan dari masakan, ternyata dapat membuat makanan sehat menjadi enak. Itu ternyata bukan bualan semata, hal itu telah dibuktikan dengan adanya penelitian yang mengungkap makanan akan lebih enak jika seseorang melihat proses bagaimana sebuah menu diolah. Tak hanya itu, jika banyak waktu luang, maka berselancarlah menuju sosial media untuk melihat akun-akun yang memuat proses memasak makanan sehat yang tentu saja bisa membuat Anda lapar seketika. Dan, makanan sehat yang tersaji ditangan Anda akan habis seketika.
Referensi:
https://drinks-today.com/wine/general/how-environment-changes-taste-wine
https://www.sciencedaily.com/releases/2012/01/120119101713.htm