Tubuh lebih ramping hanyalah satu dari lima hal menakjubkan yang akan Anda rasakan saat mengurangi karbohidrat dalam menu harian Anda.
Karbohidrat sederhana, seperti yang ditemukan dalam nasi, mie, kue, permen dan keripik akan memberikan Anda sensasi kenyang dengan cepat. Tapi, biasanya Anda akan sedikit menyesal setelah menyantapnya. Meski begitu, sulit sekali untuk menghentikan kebiasaan mengonsumsi karbohidrat. Akibatnya, berat badan tidak terkendali, dan risiko diabetes jadi sulit dihindari.
Pengaruh Karbohidrat
Perlu Anda ketahui bahwa apa pun karbohidrat yang masuk ke tubuh Anda, akan menaikkan gula darah. Pasalnya, produk akhir dari semua makanan karbohidrat yang mudah dicerna dalah gula sederhana yaitu glukosa. Peningkatan gula darah akan memicu pankreas memproduksi insulin. Bagi banyak orang, mengonsumsi karbohidrat bisa mengakibatkan resons insulin yang berlebihan sehingga dampaknya sel menjadi resisten terhadap sinyal insulin.
Insulin lah yang mengatakan pada tubuh Anda untuk menyimpan lemak dan mencegah tubuh Anda membakar lemak yang sudah tersimpan. Ketika insulin meningkat- karena kelainan metabolik atau konsumsi makanan karbohidrat berlebih, tubuh memiliki banyak kesempatan untuk menyimpan lemak dan menghalangi lemak agar tidak digunakan sebagai energi. Kondisi ini tentu saja berdampak pada berat badan yang sulit turun bahkan cenderung meningkat, kelelahan dan kurang berenergi.
Efek Cut Carbo
Mengurngi karbohidrat memang perlu niat dan usaha. Bila ingin termotivasi, cobalah tentukan tujuan Anda mengurangi karbohidrat. Untuk membuat Anda semakin termotivasi, inilah yang akan terjadi pada tubuh Anda jika Anda mengurangi karbohidrat.
1. Anda Mulai Membakar Lemak
Ya, tubuh Anda akan segera membakar lemak. Mengurangi asupan karbohidrat padat kalori secara otomatis mengurangi jumlah kalori yang Anda konsumsi setiap hari. Walhasil, tubuh akan ‘terpaksa’ membakar lemak yang tersimpan di area perut dan sekitarnya sebagai sumber energi.
Tip: Latihan di pagi hari sebelum Anda sarapan. Hal ini akan memaksa tubuh untuk membakar lemak yang tersimpan, bukan membakar makanan yang Anda makan di waktu sebelumnya.
2. Rasa Lapar Berkurang
Bukan kalori yang memuaskan rasa lapar Anda, melainkan nutrisi seperti serat, protein dan lemak sehat. Sayangnya, karbohidrat olahan sederhana kurang memiliki tiga zat nutrisi tersebut. Jadi tidak peduli berapa banyak Anda makan, tubuh Anda akan tetap mencari lebih banyak makanan. Hasilnya, berat badan bertambah.
Tip: Mulai hari Anda dengan makanan berprotein tinggi dan serat, seperti susu rendah lemak, orak-arik telur dengan sayuran dan puding.
3. Perut menjadi rata
Hal pertama yang akan Anda lihat ketika Anda mengganti karbohidrat sederhana dengan makanan tinggi serat adalah bahwa perut Anda semakin rata. Kita dianjurkan makan 25-38 gram serat perhari, menurut Institute of Medicine. Kekurangan serat mengakibatkan bakteri baik di usus yang membuat perut ramping, menjadi kurang aktif dan bakteri jahat penyuka gula yang membuat perut menjadi besar, mengambil alih,” kata Isabel Smith, MS, RD, CDN, pakar diet dan pendiri Isabel Smith Nutrition.
Tip: Mulailah dengan langkah pertukaran yang sederhana, seperti mengganti nasi putih dengan beras merah. Tambahkan tumis kacang atau sayuran. Untuk menghindari serangan rasa lapar di antara waktu siang dan malam, kudap snack sehat kaya serat dan protein seperti SOYJOY yang berbahan utama kacang kedelai. “Kacang-kacangan adalah sumber serat dan lemak sehat, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melancarkan pencernaan,” jelas Smith.
4. Risiko Diabetes Turun
Terlalu banyak karbohidrat sederhana dapat mendatangkan malapetaka bagi tubuh Anda, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Semakin mudah dicerna karbohidrat yang Anda konsumsi, semakin banyak insulin yang diproduksi. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kata Smith.
Tip: Karbohidrat kompleks lebih sulit dicerna tubuh, mencegah lonjakan gula darah yang menyebabkan pelepasan insulin. Kurangi makanan dan minuman manis untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko diabetes.
5. Otot Anda Bertambah Kuat
Makanan berupa karbohidrat sederhana, biasanya tidak atau kurang mengandung protein. Padahal, tubuh kita memerlukan protein untuk membangun otot. Dengan mengonsumsi protein dan nutrisi lainnya, Anda memberikan apa yang dibutuhkan oleh tubuh, termasuk otot, tanpa harus mencari tambahan kalori.
Tip: Jika Anda merasa lapar di antara waktu makan utama, cobalah mengganti makanan atau minuman manis yang selama ini menjadi andalan Anda dengan makanan tinggi protein. Protein adalah sumber eneegi yang sehat dan menjaga Anda tetap kenyang hingga sore hari.