Anda sudah mengurangi karbohidrat, tapi berat badan tidak kunjung turun? Kemungkinan lima kesalahan ini penyebabnya.

Diet rendah karbohidrat memang efektif dalam menurunkan berat badan. Namun, bila tidak dilakukan dengan benar, hasilnya tidak akan terlihat. Berat badan tetap turun naik, dan Anda malah jadi lemas dan tidak bertenaga.

Menurut dua peneliti diet rendah karbohidrat terkemuka di dunia, Dr Jeff S. Volek dan Dr. Stephen D. Phinney, dalam buku The Art and Science of Low-Carbohydrate Living, mengurangi karbohidrat saja tidak cukup jika Anda ingin lebih sehat dan berenergi.

Kesalahan Diet

Jika diet rendah karbohidrat yang Anda jalankan belum menunjukkan hasil memuaskan, kemungkinan Anda melakukan lima kesalahan umum ini.

1. Makan Terlalu Banyak Karbohidrat

Berapa banyak karbohidrat yang Anda konsumsi setiap hari? Beberapa orang mengatakan, makanan apapun di bawah 100-150 gram perhari termasuk rendah karbohidrat. Tapi, jika Anda ingin masuk ke fase ketosis (fase metabolisme normal, ada cukup karbohidrat untuk dibakar), maka tingkat konsumsi di atas mungkin berlebihan. Mungkin Anda perlu karbohidrat di bawah 100 gram perhari untuk masuk ke fase ketosis penuh. Jumlah tersebut membuat Anda tidak memiliki banyak pilihan kecuali sayuran dan buah.

2. Makan Terlalu Banyak Protein

Protein dapat meningkatkan rasa kenyang dan meningkatkan pembakaran lemak dibandingkan dengan makronutrien lainnya. Secara umum, mengasup banyak protein seharusnya bisa menyebabkan penurunan berat badan. Namun, ketika Anda makan protein lebih banyak dari kebutuhan tubuh, beberapa asam amino dalam protein akan berubah menjadi glukosa melalui proses yang disebut glukoneogenesis. Terlalu banyak protein akan mencegah tubuh Anda masuk ke fase ketosis penuh.

Menurut Volek dan Phinney,jumlah yang baik untuk membantu Anda mencapai tujuan diet adalah 1,5-2,0 gram perkilogram berat badan.

3. Takut Makan Lemak

Jika Anda sudah sangat membatasi asupan karbohidrat yang merupakan sumber energi, Anda memerlukan lemak sebagai penggantinya. Jika tidak , Anda akan kelaparan dan akhirnya menyerah dan stop diet. Tidak ada alasan untuk takut gemuk, selama Anda memilih lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal, dan Omega-3, sambil menghindari lemak trans.

Volek dan Phinney menyarankan untuk mengonsumsi asupan lemak sekitar 70 persen dari total kalori yang Anda butuhkan sehari-hari. Pilih daging rendah lemak dan asup lemak baik seperti yang banyak terdapat di dalam ikan dan minyak zaitun.

4. Tidak Sabar

Bila Anda mengurangi karbohidrat secara drastis, maka tubuh akan beralih ke sumber energi lain, misalnya lemak. Perlu beberapa hari atau bahkan beberapa minggu bagi tubuh untuk bisa beradaptasi, dari ‘membakar karbohidrat’ ke mode ‘membakar lemak. Jadi penting untuk bersabar dan patuh pada rencana diet  sehingga adaptasi metabolik ini dapat berlangsung.

Agar upaya diet mengurangi karbohidrat tidak terasa berat, makanlah SOYJOY dua jam sebelum makan. Camilan yang kaya serat dan rendah glikemik indah (LOW GI) ini akan membuat perut Anda merasa kenyang lebih lama dan menahan nafsu makan.

Bijak Memilih Karbohidrat

Memilih karbohidrat yang tepat, sangat penting untuk kesuksesan program diet Anda. Agar tubuh merasa kenyang lebih lama, pilihlah karbohidrat kompleks seperti kentang, ubi, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Hindari atau kurangi karbohidrat sederhana seperti  nasi, roti dan pasta atau mie.

Selain sumber karbohidrat, pengolahan makanan juga perlu Anda perhatikan. Pilihlah makanan utuh seperti buah dan sayur ketimbang makanan olahan seperti keripik kentang, roti putih, sereal manis, gorengan dan sebagainya. Pasalna, selama pengolahan banyak nutrisi dan serat yang hilang selama proses pengolahan, seperti lemak, gula, dan garam.