Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis, adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu atau kurang memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh Pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Insulin dibutuhkan untuk memproses karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi mengontrol kadar gula dalam darah.

Pada penyandang diabetes, kadar gula dalam darahnya tinggi karena gula darah tak dapat digunakan oleh sel tubuh untuk beraktivitas sebagai imbas tidak adanya atau sedikitnya insulin yang merespon di dalam tubuh atau terjadinya resistensi insulin

Insulin adalah semacam “truk” pengangkut semua sari makanan ke seluruh sel tubuh. Pankreas sebagai penghasil insulin mengirimkan insulin ke usus halus. Dalam usus halus ini terjadi penyerapan sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena kadar gula darah meningkat, maka kadar insulin akan turut meningkat juga.

Insulin larut ke dalam aliran darah dan aliran darah membawa sari makanan ke seluruh sel dan organ tubuh. Apabila jumlah insulin tubuh kurang, maka sari makanan (glukosa) tidak akan sampai ke organ tubuh secara maksimal. Akibatnya glukosa dalam darah menjadi menumpuk dan bila diperiksa laboratorium, kadar gula darah biasanya tinggi.

Kadar gula darah tinggi inilah yang dialami penyandang diabetes. Namun diabetes bukanlah akhir segalanya. Banyak penyandang diabetes bisa menjalani kehidupan normal dengan membicarakan cara mengelola diabetes dengan dokter.

Ada enam langkah kunci yang bisa dilakukan penyandang diabetes untuk mengelola kondisinya, yaitu:

1.Pengaturan pola makan

Pola makan yang baik penting bagi penyandang diabetes, karena apa yang dimakan akan mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Kuncinya adalah fokus pada jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Makanlah banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Pilih karbohidrat kompleks dengan GI yang rendah, susu tanpa lemak dan daging tanpa lemak.

Batasi makanan yang tinggi gula dan lemak. Ingat bahwa karbohidrat berubah menjadi gula, sehingga penting untuk memperhatikan  asupan karbohidrat. Aturlah asupan karbohidrat sesuai petunjuk dokter atau ahli gizi. Hal ini bahkan lebih penting untuk penyandang diabetes yang harus mengambil insulin atau mengonsumsi obat untuk mengontrol gula darah.

2. Aktivitas fisik

Jika selama ini kurang gerak, penyandang diabetes sebaiknya mulai mengatur jadwal untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur. Tak perlu berlatih di pusat kebugaran tetapi berjalan selama 30 menit misalnya, bisa dilakukan secara teratur setiap hari.

Memiliki gaya hidup aktif membantu penyandang diabetes mengontrol penyakit ini dengan cara menurunkan gula darah. Hal ini juga menurunkan kesempatan penyandang diabetes terkena penyakit jantung, menjaga berat badan dan mengurangi stres.

Lakukan aktivitas fisik 30 menit yang membuat berkeringat dan bernapas lebih berat setiap hari dalam seminggu, atau sesuai arahan dokter.

3. Lakukan pemeriksaan

Jika selama ini belum melakukan pemeriksaan teratur, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai. Kunjungi dokter setidaknya dua kali setahun. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi mulai belajar tentang angka kolesterol, tekanan darah, dan A1c (gula darah rata-rata lebih dari 3 bulan). Jangan lupa, lakukan pemeriksaan mata setiap tahun. Kunjungi dokter untuk memeriksakan masalah kaki, seperti luka atau kerusakan saraf pada kaki terkait diabetes.

4. Mengelola stres

Ketika stres atau tertekan, kadar gula darah akan naik. Dan ketika cemas, penyandang diabetes umumnya tidak dapat mengelola penyakitnya dengan baik. Saat stres, penyandang diabetes mungkin akan melupakan aktivitas fisik, mengabaikan pola makan dengan benar, atau bahkan lupa mengonsumsi obat yang diresepkan dokter. Sebelum hal ini berlarut-larut, segera temukan cara untuk mengelola stres, misalnya melalui meditasi, yoga atau hobi yang bisa membuat penyandang diabetes bersantai.

5. Berhenti merokok

Diabetes meningkatkan kesempatan penyandang diabetes memiliki masalah kesehatan seperti penyakit jantung, penyakit mata, stroke, gangguan ginjal, penyakit pembuluh darah, kerusakan saraf, dan masalah kaki.

Jika penyandang diabetes merokok, kesempatan untuk mendapatkan beragam masalah ini bahkan lebih besar. Merokok juga dapat membuat penyandang diabetes malas berolahraga. Apabila mengalami kesulitan berhenti merokok, temui dokter dan temukan cara untuk melakukannya.

6. Perhatikan asupan alkohol

Menghindari konsumsi alkohol berlebih dapat membuat kontrol gula darah menjadi lebih mudah. Apabila tidak bisa menghilangkan alkohol sama sekali, minumlah dalam jumlah yang tidak berlebihan. The American Diabetes Association menyarankan wanita minum alkohol tidak lebih dari satu gelas sehari dan laki-laki tidak lebih dari dua gelas.

Minum alkohol bisa membuat kadar gula darah meningkat. Periksa gula darah sebelum minum alkohol, dan persiapkan langkah antisipasi untuk menghindari gula darah rendah.

Sejumlah minuman – seperti anggur dingin – mungkin mengandung karbohidrat dalam jumlah lebih tinggi, sehingga jika meminum wine dingin perlu juga menghitung asupan karbohidratnya.

Nah, terkait dengan asupan karbohidrat, ada baiknya penyandang diabetes menjalankan #CutCarbo dengan mengurangi porsi karbohidrat yang dimakan. Program #CutCarbo bisa digunakan untuk menurunkan berat badan lho bila dilakukan dengan benar.

Jangan lupa untuk memperbanyak asupan protein dan sayuran dalam menu makan agar kebutuhan kalori tetap terpenuhi. Selain itu, imbangi juga dengan snacking SOYJOY 2 jam sebelum makan agar kenyang lebih lama.

Menjalankan #CutCarbo tidaklah sesulit yang dibayangkan kok, asalkan ada niat dan motivasi kuat untuk #MenujuHidupSehat.

Sumber: http://www.webmd.com/diabetes/diabetes-lifestyle-tips