9 Tips Olahraga Untuk Penyandang Diabetesi

Meski menyandang diabetes, kamu tetap bisa melakukan olahraga rutin untuk memelihara kebugaran tubuh.

Kondisi diabetes tak mesti jadi penghalang bagi kamu untuk tetap aktif berkegiatan, termasuk juga berolahraga. Sejumlah riset bahkan menyebutkan bahwa olahraga rutin merupakan salah satu terapi yang dianjurkan untuk memelihara stamina dan keseimbangan gula darah bagi para diabetesi. Supaya sesi olahraga berlangsung lancar dan nyaman, lakukan beberapa langkah di bawah ini.

Persiapan Menjelang Olahraga

1. Konsultasi pada dokter

Temui dokter sebelum mulai menjalani rutinitas olahraga. Mintalah saran mengenai jenis-jenis olahraga yang bisa dipilih serta takaran durasi yang aman bagi kamu. Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan bagi diabetesi antara lain renang, jalan cepat, angkat beban, yoga, dan bersepeda. Tapi, tak tertutup kemungkinan bila kamu ingin melakukan jenis olahraga lain, selama kondisi kesehatan memungkinkan.

2. Pilih sepatu olahraga yang baik

Sepatu olahraga yang baik adalah investasi yang perlu dilakukan oleh para diabetesi. Pastikan ukuran sepatu tepat agar tidak berisiko menghambat peredaran darah dan menimbulkan luka pada kaki yang bisa memicu terjadinya komplikasi. Kenakan pula kaus kaki dari bahan alami yang mampu menyerap keringat dan memungkinkan telapak kaki “bernapas”.

3. Periksa kadar gula darah

Agar aman, lakukan tes kadar gula darah setiap kali kamu hendak berolahraga. Bila kadar gula darah terlalu tinggi (di atas 200 mg/dL) atau terlalu rendah (di bawah 100 mg/dL), maka tunggulah dulu hingga nilainya berada di kisaran 160 mg/dL, baru kamu bisa berolahraga. Periksa kembali kadar gula darah kamu setelah selesai berolahraga.

Di Tempat Olahraga

4. Penuhi “ritual” kesehatan

Berdasarkan rekomendasi dokter, lakukan hal-hal yang diperlukan untuk menyiapkan tubuh kamu menjelang olahraga. Jika perlu melakukan suntik insulin terlebih dahulu, pilih area tubuh yang tidak terlalu banyak digerakkan saat berolahraga agar efek insulin tetap terjaga.

5. Kabarkan kondisi kamu

Untuk berjaga-jaga, kabarkan status kamu sebagai seorang diabetesi kepada instruktur olahraga ataupun orang yang berada di sebelah kamu saat berolahraga. Ini penting agar mereka bisa mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika bisa, kenakan gelang yang berisi data pribadi, informasi kesehatan, dan nomor kontak yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat.

6. Snack tinggi serat dan protein

Menjelang olahraga, santap makanan bergizi tinggi dengan nilai indeks glikemik (IG) rendah seperti kedelai. Makanan dengan nilai IG rendah akan memberikan tubuh kamu bahan bakar secara bertahap sehingga kadar gula darah tetap stabil. Kamu juga perlu membawa snack yang tinggi serat dan protein seperti SOYJOY untuk dimakan di sela waktu olahraga dan setelah selesai beraktivitas. SOYJOY merupakan #Soylution untuk membantu program sehat kamu. Berbagai manfaat baik kedelai, seperti mempertahankan berat badan yang sehat, dan menjaga gula darah tetap stabil, ada pada SOYJOY.

7. Kenali sinyal tubuh

Jangan abaikan sinyal tubuh seperti pusing, mual, lemas, dan pandangan berkunang-kunang. Jika muncul gejala yang tak biasa, segera hentikan aktivitas dan istirahatkan tubuh kamu hingga gejala tersebut lenyap. Selagi beristirahat, kamu bisa minum air putih, makan snack, dan memeriksa kadar gula darah. Tak perlu memaksakan diri untuk melanjutkan sesi latihan apabila kondisi tubuh kamu tidak memungkinkan.

Setelah Olahraga

8. Lakukan pendinginan

Jangan lewatkan sesi pendinginan (cooling down) setelah selesai berolahraga. Selain berguna untuk melemaskan otot-otot tubuh yang tegang, sesi pendinginan juga berperan untuk menstabilkan kembali denyut nadi dan proses pembakaran energi di dalam tubuh.

9. Pantau kondisi tubuh

Untuk memulihkan kembali kondisi tubuh setelah berolahraga, jangan langsung lakukan aktivitas fisik yang terlalu menguras tenaga, seperti membersihkan rumah, mengangkat barang berat, berjalan jauh, dan sebagainya. Pantau kondisi tubuh kamu selama beberapa hari pasca sesi olahraga pertama. Jika segalanya baik-baik saja, maka kamu bisa mulai merencanakan sesi olahraga berikutnya.

Sumber:
– http://www.diabetesforecast.org/2012/jul/endurance-sports-and-diabetes-management.html
– https://www.diabetes.co.uk/sport-tips-for-diabetics.html
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3438860/