Tipe diabetes umumnya terbagi menjadi dua: tipe 1 yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pankreas dan tipe 2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, sehingga penggunaan insulin oleh tubuh menjadi tidak efektif. Tetapi, para ibu hamil juga berpotensi untuk mengalami diabetes gestasional,  yaitu hiperglikemia yang pertama kali ditemukan saat sedang mengandung.

Walau diabetes gestasional ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, namun diabetes gestasional tersebut mampu memicu timbulnya diabetes tipe 2 di kemudian hari. Dengan kata lain, seorang ibu bisa saja mengalami diabetes ketika menyusui karena banyaknya faktor diabetes tersebut.

Ibu yang menyandang diabetes, atau yang sering disebut sebagai ibu diabetesi, biasanya akan merasa ragu untuk menyusui bayinya. Padahal, sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Menyusui bayi ketika Anda sedang mengalami diabetes justru akan berpengaruh baik bagi kesehatan Anda, maupun si kecil.

Dengan menyusui, Anda yang sebelumnya mengalami diabetes gestasional akan mampu meminimalisir kemungkinan timbulnya diabetes tipe 2 di masa mendatang. Selain itu, ketika Anda menyusui, akan ada perubahan hormon dalam tubuh yang dapat membantu mencegah meningkatnya kadar gula darah, sehingga membuat Anda merasa lebih baik.

Bayi yang mendapat ASI paling sedikit selama tiga bulan pertama kehidupannya juga memiliki risiko yang lebih kecil untuk menyandang diabetes tipe 1 dan mengalami obesitas ketika ia dewasa nanti. Jadi, sangat disarankan bagi Anda untuk segera menyusui bayi sejak hari pertama melahirkan, agar bayi tidak mengalami kekurangan kadar gula.

Bila kondisinya tidak memungkinkan Anda untuk menyusui secara langsung, maka perawat rumah sakit dapat membantu memberi ASI perah dengan menggunakan sendok. Dan mengenai kualitas ASI, ibu diabetesi yang sedang menjalani terapi insulin pun tidak perlu merasa cemas.

Para periset dari University Hospital Groningen di Belanda yang dipimpin oleh Christine M. van Beuskom mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan kandungan trigliserida, laktosa, protein, koleserol, glukosa, dan komposisi asam lemak pada ASI diabetesi. Hal ini dikarenakan insulin yang telah digunakan dalam terapi tersebut tidak turut meresap ke dalam ASI.

Sekarang, tidak ada halangan bagi Anda untuk menyusui sang buah hati. Anda masih bisa memberikan ASI eksklusif, sembari tetap melakukan pemeriksaan secara rutin kepada dokter. Selain itu, Anda juga bisa mempertahankan gaya hidup sehat dengan diet seimbang dan olahraga teratur.

 

Sumber: ayahbunda.co.id; ibudanbalita.com; diabetesmelitus.org

https://farisfanani.id/wp-includes/bandarqq/ https://farisfanani.id/wp-includes/dominoqq/ http://files.follettcommunity.com/index.html
https://www.bapelkesmataram.id/wp-includes/bandarqq/ https://www.bapelkesmataram.id/wp-includes/dominoqq/ https://www.bapelkesmataram.id/wp-includes/pkvqq/ https://www.bapelkesmataram.id/wp-includes/public/?sms=77+rabbit
http://files.theleague.coop/index.html
http://s1.onlinepictureproof.com/index.html
https://new.jumpspace.lv/
https://nimueskin.com/bandarqq/
http://178.79.182.11/ bandarqq pkv games http://cdn.mahalo.com/