Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis menjadi topik yang banyak diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir. Apabila sudah terkena diabetes, maka kondisi ini akan disandang seumur hidup.

Namun kabar baiknya adalah, risiko diabetes mellitus tipe 2 dapat dikurangi. Sekitar 3 dari 5 kasus diabetes tipe 2 dapat ditunda atau bahkan dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup.

Beberapa faktor risiko untuk diabetes tipe 2 – seperti usia, latar belakang etnis, atau sejarah keluarga –  memang tidak dapat diubah, tetapi yang lain bisa. Kabar baiknya adalah bahwa kita semua dapat membuat perubahan kecil untuk membantu mengurangi risiko kita terkena diabetes tipe 2.

Apabila seseorang terkena diabetes – meski penyakit ini tak bisa disembuhkan dengan obat -namun penyakit kencing manis ini bisa dikelola agar tak sampai menimbulkan komplikasi yang membahayakan.

Apabila diabetes tak dikendalikan dengan baik, maka tubuh bisa memetik dampak negatifnya. Terlalu banyak gula dalam darah bisa merusak saraf dan pembuluh darah, yang bermuara pada beragam masalah kesehatan.

Komplikasi diabetes bisa dihindari dengan melakukan sejumlah kebiasaan baik. Selain pengobatan, kebiasaan hidup sehat bisa membantu mencegah diabetes memunculkan komplikasi serius.

Apa saja risiko kesehatan serius yang mengancam penyandang diabetes? Gula darah tinggi dapat berdampak berbagai bagian tubuh, antara lain:

1.Mata


Diabetes meningkatkan peluang seseorang memiliki masalah penglihatan, termasuk kebutaan. Hal ini dapat menyebabkan beragam masalah terkait dengan mata, yaitu Katarak (lensa mata berawan atau keruh); Glaukoma (diabetes merusak saraf yang menghubungkan mata ke otak yang memungkinkan kita melihat dengan baik); Retinopati (diabetes bertanggung jawab pada perubahan retina di belakang mata).

2. Jantung


Gula darah tinggi yang berlangsung bertahun-tahun dapat membahayakan pembuluh darah tubuh. Hal ini membuka kesempatan penyandang diabetes memiliki penyakit jantung, yang dapat memicu serangan jantung atau stroke di kemudian hari. Tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan juga kolesterol tinggi membuat masalah kesehatan itu lebih mungkin terjadi.

3. Ginjal


Diabetes dapat mempengaruhi pembuluh darah di ginjal, sehingga membuat organ penting ini tidak bekerjadengan baik. Jika gangguan pada ginjal berlangsung selama bertahun-tahun, suatu saat organ ini bisa berhenti bekerja.

4. Kaki


Gula darah tinggi dapat membahayakan aliran darah dan kerusakan saraf, yang dapat menyebabkan luka, goresan, atau luka sembuh lebih lama. Penyandang diabetes mungkin merasakan mati rasa di bagian kaki. Hal ini berbahaya Karena bisa saja kaki terluka tanpa disadari, dan menimbulkan infeksi yang sulit sembuh. Bahkan jika infeksi ini serius, penyandang diabetes mungkin harus merelakan kakinya diamputasi.

5. Saraf


Jika gula darah tinggi merusak saraf, yang dikenal dengan istilah neuropati diabetes, penyandang diabetes mungkin merasa nyeri, kesemutan, atau mati rasa, terutama di kaki.

6. Kulit

Diabetes dapat membuat seseorang lebih mungkin untuk terkena infeksi ragi (yeast), gatal-gatal, muncul ‘belang’ pada kulit seperti bersisik atau berwarna kecoklatan.

7. Masalah ereksi


Pria dengan diabetes mungkin berisiko mengalami gangguan seksual karena gula darah tinggi dapat membahayakan aliran darah dan merusak saraf yang dibutuhkan tubuh untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

bandarqq http://origin-widgets-assets.stats.com/index.html http://planet.opennews.org/ https://farisfanani.id/wp-includes/bandarqq/ https://farisfanani.id/wp-includes/dominoqq/ https://ojs.stie-tdn.ac.id/pages/depo-25-bonus-25/ https://www.soyjoy.id/uploads/bandarqq/ https://www.soyjoy.id/uploads/dominoqq/ https://www.soyjoy.id/uploads/pkv-games/ http://files.follettcommunity.com/index.html bandarqq dominoqq https://www.bapelkesmataram.id/wp-content/depo25k/ https://www.bapelkesmataram.id/wp-includes/public/?sms=paito+hk https://www.bapelkesmataram.id/wp-includes/public/?sms=rejekibet+togel https://www.bapelkesmataram.id/wp-includes/public/?sms=77+rabbit