Berat badan berlebih memang bisa mendatangkan masalah bagi setiap orang, baik pria maupun wanita. Selain masalah dalam penampilan, berat badan berlebih juga bisa mendatangkan risiko munculnya penyakit seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Hanya saja, bagi sebagian besar orang, mendapatkan berat badan ideal bukanlah perkara mudah seperti membalik telapak tangan. Itu sebabnya, banyak orang berlomba-lomba ingin menurunkan berat badan secara instan dengan menggunakan obat pelangsing.
Yang menjadi masalah, tidak semua jenis obat pelangsing bisa memberikan hasil yang diinginkan tanpa mendatangkan efek samping yang merugikan kesehatan. Bahkan, ada cukup banyak jenis obat pelangsing yang mendapatkan predikat “tidak aman” dari otoritas kesehatan di banyak negara. Apa saja bahaya yang bisa ditimbulkan?
- Kebanyakan obat pelangsing bersifat diuretik (mengurangi cairan tubuh) yang membuat Anda lebih sering buang air kecil. Jadi, jangan senang dulu jika berat badan Anda terlihat menyusut. Pasalnya, hal itu sebenarnya disebabkan oleh penurunan jumlah cairan, dan bukannya penurunan jumlah lemak. Bukan hanya mengakibatkan penurunan berat badan semu, kondisi tubuh yang kekurangan cairan juga bisa membahayakan kesehatan jantung dan organ tubuh lainnya.
- Beberapa jenis obat pelangsing mengandung zat yang berguna menghalangi penyerapan lemak ke dalam tubuh. Masalahnya, zat tersebut bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan, kembung, bahkan diare. Bukan hanya itu, seringkali kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi yang dibutuhkan—seperti vitamin, juga ikut terhalang.
- Mayoritas obat pelangsing mengandung zat bernama sibutramine yang berguna memicu sistem saraf simpatik untuk menekan rasa lapar. Tetapi, bersamaan dengan itu, sibutramine juga dapat meningkatkan denyut jantung sehingga bisa berbahaya bagi mereka yang mengalami gangguan jantung. Meningkatnya tekanan darah secara tidak normal tersebut juga bisa mengakibatkan insomnia, hiperaktif, dan pembekuan darah.
- Penurunan berat badan secara drastis ternyata bisa berdampak buruk pada tubuh wanita. Pasalnya, menurunnya kadar lemak tubuh hingga 15% dalam jangka waktu singkat dapat mempengaruhi produksi hormon estrogen. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan proses regenerasi sel-sel tulang juga ikut terganggu.
Jadi, bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan berat badan yang diinginkan? Tentunya dengan berolahraga secara teratur dan menerapkan pola makan seimbang. Pilih jenis makanan yang dapat menunjang program diet Anda, seperti kedelai yang mengandung banyak serat dan memiliki nilai indeks glikemik rendah.
Tubuh langsing itu juga harus sehat, bukan?