Banyak penyandang diabetes yang mengkhawatirkan kondisi kesehatan mereka saat bulan Ramadhan datang. Ada yang memilih untuk tetap berpuasa, ada juga yang memilih tidak. Lalu, apa kata dokter dan para ahli tentang berpuasa bagi penyandang diabetes? Dr. Joe Shaban dari Windsor Regional Hospital di Inggris mengatakan bahwa penyandang diabetes bisa secara aman berpuasa asalkan berhati-hati. Bahkan menurut ahli endokrinologi yang telah membantu konseling banyak penyandang diabetes yang ingin berpuasa sejak tahun 1986 ini, puasa dimungkinkan sebagai solusi sehat baru bagi mereka.
“Mereka yang berpuasa tidak boleh mengonsumsi makanan dan air dari matahari terbit sampai terbenam, itulah yang menjadi problematik bagi penyandang diabetes,” kata Shaban. “Untuk mengatasi masalah dehidrasi, pastikan Anda mengonsumsi banyak cairan dari mulai saat berbuka sampai sahur demi menjaga jumlah cairan mendekati seperti yang biasa dikonsumsi pada siang hari. Dengan banyak minum saat malam hari, puasa di siang hari menjadi relatif aman. Itu seperti memindakan shift kerja menjadi saat malam dan jadwal makan minum pun mengikutinya.”
Masih menurut Shaban, seorang penyandang diabetes juga harus melakukan tes gula darah secara teratur dan harus mau berbuka puasa jika kadar gula darahnya ternyata terlalu rendah. Meski mungkin tidak bisa berpuasa satu bulan penuh, ada beberapa keuntungan yang bisa diraih penyandang diabetes dari berpuasa. “Bagi sebagian besar muslim penyandang diabetes, puasa benar-benar dapat meningkatkan kontrol atas diabetes mereka,” kata Shaban. “Banyak penyandang diabetes memiliki kelebihan berat badan sehingga puasa merupakan salah satu solusi sehat untuk mendukung penurunan berat badan. Puasa juga merupakan salah satu cara untuk membersihkan sistem pencernaan selama Anda memilih makanan sahur dan berbuka dengan benar.”
Sebagian penyandang diabetes ingin cepat mengonsumsi makanan manis saat waktu berbuka tiba. Selain itu, mereka juga memilih sejumlah makanan yang digoreng saat malam hari. “Hal tersebut dapat sangat berbahaya bagi penyandang diabetes karena dapat menyebabkan hiperglikemia dan bahkan menaikkan berat badan,” kata ahli gizi Dr. Nilofer Khan di Dubai.
“Penyandang diabetes hanya boleh mengonsumsi makanan dengan sedikit garam dan menghindari makanan manis berlebih. Mereka juga disarankan mengonsumsi sumber karbohidrat dan lemak sesuai kebutuhan kalori. Buah-buahan boleh dikonsumsi dalam jumlah moderat,” terang Dr. Wasim Ahmed Khawaja, Deputi Direktur di Pakistan Institute of Medical Sciences.
Jika Anda memiliki antusias yang tinggi terhadap puasa, maka berkonsultasi dengan ahli diet dan ahli gizi sebelum dan selama berpuasa untuk memastikan kebutuhan kesehatan Anda terpenuhi adalah hal yang sangat disarankan. Penyandang diabetes memang perlu memiliki kesadaran dan pemahaman tinggi akan kondisinya sehingga dapat mengambil alih kehidupan mereka, termasuk dalam hal beribadah di bulan suci.
Sumber:
http://www.cbc.ca/news/health/story/2013/07/08/wdr-muslim-ramadan-diabetes.html
http://khaleejtimes.com/kt-article-display-1.asp?section=theuae&xfile=data/theuae/2011/july/theuae_july722.xml
http://www.thenews.com.pk/Todays-News-6-191295-Diabetics-should-consult-physician-before-going-for-fasting