Muhammad Tulus yang lebih akrab disapa dengan nama Tulus, dikenal luas sebagai penyanyi dan pencipta lagu berkarakter dengan syair lagu berbahasa Indonesia dan dapat menyentuh hati para pendengarnya. Memahami syair lagu karya Tulus bagi sebagian orang tak cukup dengan hanya mendengarkannya sekali, karena maknanya yang dalam. Berkat karya-karya yang penuh rasa inilah banyak orang jatuh cinta dengan karya pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat.
Tulus yang dulunya disarankan oleh keluarga untuk masuk kuliah jurusan kedokteran namun lebih memilih dunia arsitektur. Sedari kecil Tulus memiliki postur badan yang besar. Memiliki badan besar rupanya berdampak pada stamina pelantun lagu Pamit ini. Oleh karena itu tidak jarang ketika menjalani aktivitas sebagai penyanyi yang begitu padat membuat pria yang memiliki hobi travelling ini lebih mudah kelelahan.
Pria yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menikmati karya arsitektur bangunan ini menyadari, berbadan besar juga berdampak bagi kesehatan. “Badan terlalu besar secara medis terbukti enggak sehat. Bisa memicu banyak penyakit,” ujar pria yang mengaku sangat peduli dengan detail.
Solusinya, Tulus mulai banyak berolahraga dan mengatur pola makan. Dia mengakui, semua perubahan yang terjadi pada dirinya selalu terjadi secara perlahan. Hal ini juga terjadi di perjalanannya menuju hidup sehat.
Mengatur pola makan menjadi salah satu kunci sukses Tulus dalam menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan mengurangi konsumsi gula dan membatasi konsumsi karbohidrat alias #CutCarbo. Untuk mengimbangi proses #CutCarbo nya tersebut, selain menyiasati dengan memperbanyak konsumsi protein dari daging dan ikan serta memperbanyak asupan serat dari sayur dan buah. Pria yang selalu tampil menghibur di setiap penampilan panggungnya ini, juga gemar mengkonsumsi SOYJOY Banana untuk mengganjal rasa lapar di sela-sela jam makan besar. Kandungan kedelai yang tinggi serat dan protein pada SOYJOY membuat kenyang lebih lama, sehingga membantu mengurangi porsi karbohidrat. Selain #CutCarbo Tulus juga melakukan olahraga supaya stamina lebih terjaga.
Selain menjaga pola makan, Tulus memilih berolah raga di dalam ruangan dengan menggunakan sepeda statis, berlari di atas treadmill atau sesekali boxing. Pola makan #CuCarbo diimbangi dengan olahraga ternyata efektif mengurangi berat badannya. Tulus sekarang tampak lebih fit, bugar dan jauh lebih berenergi.
Dalam menjalani gaya hidup sehat diakui Tulus, motivasi untuk olahraga tidak selalu besar. “Namun di situlah tantangannya. Ada orang-orang yang mendukung dan mengingatkan saya untuk terus menjalani gaya hidup sehat,” ujar pengagum karya-karya Chrisye, Erwin Gutawa, dan Guruh Soekarno Putra.
Pemilik tinggi 188 sentimeter ini tak mau terpaku pada hal negatif. “Saya akan fokus pada hal-hal baik dan lebih banyak menggali apa yang menjadi kelebihan saya, yaitu menulis lagu,” ujar pria yang mengakui sangat menyukai negara Jepang. Mengapa Jepang? “Jepang buat saya adalah salah satu contoh akulturasi tradisi dan budaya modern yang sangat baik. Dimana memang sudah semestinya, kemajuan bangsa itu tidak memakan tradisi,” tuturnya.
Dalam mencipta lagu, Tulus mengaku sangat memperhatikan rasa dari karyanya. Tentang lagu ‘Monokrom’ yang dirilis pada Agustus 2016, bersamaan dengan kantung album dengan judul yang sama, mengatakan ‘Monokrom’ merupakan rangkuman perjalanan hidup, juga melibatkan apresiasi pada kenangan dan wujud terimakasihnya kepada semua orang yang sudah mendukungnya dalam perjalanan musik ini, baik yg dulu, sekarang, maupun nanti di masa mendatang.
Tulus bahkan memiliki ’buku lagu’ yang selalu dibawanya ke mana pun dia pergi. Jadi setiap saat inspirasi datang, pria yang sangat suka Jepang ini bisa langsung menuliskannya. “Saya bisa menulis lagu dengan cepat,” ujarnya.
“Saya ingin fokus berkarya. Dalam hidup, saya meyakini dua prinsip. Tidak ada manusia yang bisa mematahkan langkah manusia lainnya kecuali atas izin Yang Di Atas. Dikurangi satu, akan dilebihkan satu. Jika kita memiliki kekurangan pasti kita juga memiliki kelebihan, begitu juga sebaliknya,” pungkasnya.
Banyak hal yang dapat dipetik dari perjalanan Tulus dalam melakukan pola hidup sehat dan menjalani sikap hidup positif. Melakukan kesungguhan dalam berkarya meski tidak instan karena semua butuh proses, ternyata membuahkan hasil yang manis. Berubah ke arah lebih positif dalam setiap aspek kehidupan menjadi keniscayaan yang perlu kita contoh dari seorang Tulus. Kisah Perjalanan Tulus ini di rangkum dalam sebuah Web Series yang berjudul #IniPerjalananku
Mari, mulai hidup sehat dari sekarang demi kualitas hidup yang lebih positif di masa mendatang.