Usia penyandang diabetes kian bertambah muda dari waktu ke waktu. Mumpung belum terlambat, yuk, lakukan langkah pencegahan sedini mungkin.
Diabetes tak lagi identik dengan jenis penyakit yang menyerang penduduk berusia lanjut. Berdasarkan survey yang terbit di jurnal Diabetes Care (2014), jumlah penyandang diabetes tipe 2 berumur di bawah 20 tahun di Amerika meningkat hingga 30% antara tahun 2001-2009.
Riset lain yang terbit di jurnal tersebut juga menyatakan bahwa jumlah penyandang diabetes berusia di bawah 20 tahun diprediksi akan melonjak hingga 49% pada tahun 2050. Mengingat pertambahan kasusnya amat pesat, maka langkah pencegahan perlu dilakukan sedari dini. Ini tiga langkah sederhana yang bisa kamu lakukan.
1. Hidup Lebih Aktif
Gaya hidup lembam adalah salah satu penyebab meningkatnya kasus obesitas, yang mayoritas berujung pada kondisi diabetes. Pada penyandang obesitas, tubuh bekerja terus menerus untuk memproses gukosa menjadi energi, dengan bantuan hormon insulin. Karena bekerja ekstra keras, lama-kelamaan muncul kondisi yang disebut resistensi insulin, yaitu berkurangnya respon tubuh terhadap hormon insulin, yang berakibat ketidakmampuan tubuh mengolah glukosa. Glukosa yang tidak dapat diolah ini pun menumpuk di dalam darah sehingga menimbulkan kondisi diabetes.
Langkah sederhana: Idealnya, setiap orang perlu berolahraga setiap hari, minimal selama 30 menit. Supaya tak terkesan berat, lakukan secara bertahap. Mulailah dengan berolahraga selama 10 menit per hari, lalu tingkatkan waktunya 5 menit setiap awal minggu hingga target 30 menit tercapai. Langkah lain untuk menambah aktivitas fisik adalah mengurangi ketergantungan pada kendaraan dan memilih berjalan kaki untuk bepergian.
2. Hindari Minuman Manis
Ini adalah salah satu sikap keliru yang banyak dilakukan orang. Yaitu, menahan diri untuk tidak makan berlebihan, tetapi tetap rajin minum yang manis-manis seperti softdrink, minuman manis dalam kemasan, serta teh dan kopi bergula. Padahal tahukah kamu, kandungan kalori di dalam minuman manis itu sangat tinggi, bahkan nyaris menyamai asupan kalori dari satu porsi makanan sehat?
Langkah sederhana: Untuk mengatasi keinginan minum yang manis-manis, biasakan diri minum air putih. Jika tak suka dengan rasanya yang hambar, kamu bisa membuat infused water dengan tambahan irisan lemon, strawberry, atau daun mint. Segar dan lebih menyehatkan karena diperkaya dengan vitamin dari potongan buah. Bawa selalu botol berisi infused water ke mana pun kamu pergi, agar tak tergoda untuk jajan minuman manis.
3. Pilih Snack Sehat
Meski sudah membatasi porsi makan pagi, siang, dan malam, terkadang kita takluk pada “jebakan” camilan yang disantap setiap hari. Ngemil sih boleh-boleh saja, tapi sebisa mungkin hindari jenis camilan tak sehat yang tinggi kalori dan mengandung bahan-bahan tak sehat, seperti lemak trans dan gula berlebihan.
Langkah sederhana: Ganti camilan kamu dengan snack sehat. Kalau mau yang praktis dan enak, kamu juga bisa memilih SOYJOY yang terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan asli. SOYJOY bisa menjadi #Soylution akan kebutuhan snack sehat, karena kaya akan protein, serat pangan, vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. SOYJOY juga mengandung isoflavon untuk kesehatan kulit dan flavonoid untuk menurunkan kadar kolesterol jahat. Bukan cuma itu, SOYJOY juga tersedia dalam aneka pilihan cita rasa yang lezat dan memiliki nilai IG (Indeks Glikemik) rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh mereka yang sedang berdiet maupun penyandang diabetes.
Sumber: