Diabetes menjadi salah satu penyakit yang ditakuti dan memiliki julukan “Ibu dari segala macam penyakit” karena jika tak ditangani dengan baik bisa memicu komplikasi organ yang mengarah pada kecacatan, bahkan kematian.
Menurut Asosiasi Diabetes Amerika, diabetes merupakan penyakit di mana tubuh tidak memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang dibutuhkan untuk mengubah gula, pati dan makanan lain menjadi energi yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Telah diketahui bahwa diabetes merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan ginjal.
Dokter merekomendasikan beberapa cara untuk menangani gejala diabetes dan bahkan membantu mengurangi kemungkinan terkena diabetes, misalnya melakukan olahraga yang benar (anjuran Organisasi Kesehatan Dunia/WHO minimal 30 menit per hari dalam seminggu atau kumulatif 150 menit), dan penurunan berat badan. Cara yang juga harus dilakukan adalah dengan mengatur pola makan.
Nah, terkait dengan pola makan, memilih menu makanan menjadi penting. Kedelai menurut sejumlah penelitian, memiliki manfaat dalam mengendalikan gula darah pasian diabetes. Makanan kedelai mengandung protein nabati, sumber protein lengkap dengan semua asam amino esensial dari protein hewani, tetapi dengan sedikit lemak, lemak jenuh, dan tanpa kolesterol.
Ulasan berdasarkan bukti menunjukkan bahwa protein kedelai sama dengan protein tanpa lemak lainnya dalam membantu penurunan berat badan dan mempertahankan massa tubuh tanpa lemak. Selain itu, kedelai bebas kolesterol, juga merupakan pilihan untuk menjaga kesehatan jantung.
Piramida Makanan Diabetes merekomendasikan 2 hingga 3 porsi susu rendah lemak sehari. Bagi mereka yang menghindari susu, susu kedelai adalah pilihan yang sangat baik untuk penderita diabetes yang membutuhkan sumber kalsium dan nutrisi penting lainnya yang rendah kalori.
Piramida Makanan Diabetes juga merekomendasikan 4 hingga 6 ons daging atau pengganti daging dalam menu harian. Pertimbangkan tahu dan makanan dari kedelai lain yang rendah kalori dalam kelompok ini. Pasien diabetes dapat menggunakan resep dmenggunakan berbagai makanan kedelai, termasuk tahu, burger kedelai, susu kedelai, edamame, dan mentega kacang kedelai, untuk membantu mempertahankan diet bergizi dan mengurangi komplikasi diabetes.
Yang perlu diingat, penyandang diabetes tipe 2 kerap menderita penyakit ginjal dan jantung. Pasien diabetes sering mengalami albuminuria, yang terjadi ketika tubuh melepaskan lebih dari jumlah normal protein – yang disebut albumin – dalam urin. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nutrition menyebut protein kedelai terisolasi mengurangi albumin dalam urin lebih dari kasein (protein susu). Protein kedelai yang terisolasi juga membantu meningkatkan HDL (kolesterol baik).
Nah, dengan kemampuan protein kedelai untuk menurunkan kolesterol dan albumin yang berdampak negatif bagi tubuh, makanan berbasis kedelai menjadi pilihan tepat untuk membantu mencegah penyakit ginjal dan jantung pada pasien diabetes.
Studi yang dipublikasikan di Diabetes Care, mengamati dampak konsumsi protein kedelai pada risiko penyakit kardiovaskular dan ginjal pada penderita diabetes dengan nefropati, yaitu kerusakan pada saraf yang berlangsung di seluruh tubuh, menghubungkan sumsum tulang belakang ke otot, kulit, pembuluh darah, dan organ lainnya.
Selama lebih dari 4 tahun, pasien dengan diabetes tipe 2 dan nefropati yang mengonsumsi makanan yang mengandung 8 gram protein kedelai sebagai tambahan protein hewani dan nabati, mengalami penurunan kadar kolesterol dan glukosa serta urea protein dan gejala lain dari penyakit ginjal, dibandingkan untuk kelompok kontrol yang hanya mengonsumsi protein hewani dan nabati tanpa tambahan kedelai.
Dalam studi prospektif besar berdasarkan populasi 43.176 pria dan wanita Tionghoa Singapura, peneliti mengamati hubungan terbalik antara frekuensi yang lebih besar dari konsumsi makanan kedelai tanpa gula yang tidak digoreng dan risiko diabetes tipe 2. Konsisten dengan analisis yang berfokus pada makanan kedelai utuh, peneliti juga melihat hubungan terbalik yang signifikan antara asupan isoflavon kedelai dan diabetes. Hasil studi ini sesuai dengan beberapa studi kohort sebelumnya.
Studi lain mengungkap kemampuan kedelai dalam mencegah dua komplikasi terbesar yang dihadapi orang dengan diabetes tipe 2, yaitu penyakit ginjal dan penyakit jantung.
Penelitian yang dilakukan peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign, menemukan bahwa selain membantu fungsi ginjal, suplemen protein kedelai meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik) hingga 4%. Perlu diketahui, kadar kolesterol HDL yang rendah adalah faktor risiko penyakit jantung.
Para peneliti mengatakan tidak jelas bagaimana kedelai memberikan efeknya dalam kasus ini. Oleh karena ini dibutuhkan riset lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasilnya. Temuan yang telah diterbitkan dalam Journal of Nutrition Agustus 2004 tersebut mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang dilakukan pada tikus.
Bicara tentang konsumsi kedelai, kacang-kacangan ini tak hanya disarankan sebagai pilihan camilan sehat bagi penyandang diabetes, namun buat kamu yang ingin menjaga kesehatan dengan menjalani pola makan sehat. Untuk cara yang praktis konsumsi kedelai sebagai sumber protein nabati yang murah namun kaya manfaat bagi kesehatan, cobalah SOYJOY, yang terbuat dari kedelai utuh dan mengandung segala kebaikan gizi.
SOYJOY hadir sebagai #Soylution, solusi dari kebaikan kedelai untuk hidup lebih sehat. Konsumsilah SOYJOY saat perjalanan ke kantor atau sedang asik bekerja. Kandungan protein dan serat menjagamu kenyang lebih lama hingga tidak kalap saat jam makan utama tiba. SOYJOY, solusi gaya hidup sehat.
Referensi:
http://www.soyfoods.org/nutrition-health/soy-for-healthy-living/soy-and-diabetes
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3480546/
https://www.webmd.com/diabetes/news/20040803/soy-benefits-type-2-diabetes