Diagnosis pradiabetes bukan harga mati. Ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya berkembang menjadi diabetes.

Kamu pernah dengar tentang pradiabetes? Pradiabetes adalah kondisi saat kadar gula darah sudah melampaui batas normal namun belum dikategorikan diabetes. Seseorang disebut mengalami pradiabetes apabila kadar gula darah puasanya berada dalam kisaran 100-125 mg/dL.

Namun, berbeda dengan kondisi diabetes yang perlu penanganan ekstra serius, status pradiabetes bisa lebih mudah dikembalikan menjadi kondisi normal. Dengan penanganan yang tepat, risiko perubahan status pradiabetes menjadi diabetes bisa ditekan bahkan dihilangkan. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan.

1. Berat badan seimbang

Kelebihan berat badan, terutama penumpukan lemak di daerah perut, bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya resistensi insulin dan serangan diabetes tipe 2. Penelitian membuktikan bahwa penyandang pradiabetes yang mengalami kelebihan berat badan bisa memangkas risiko diabetes hingga 58% apabila berhasil menurunkan berat badan antara 5-7% dari bobot tubuhnya saat itu.

2. Aktif fisik

Banyak bergerak bisa membantu mengatasi kelebihan berat badan sekaligus mengontrol kadar gula darah. Pasalnya, aktivitas fisik akan mendorong tubuh mengubah kelebihan gula di dalam darah menjadi energi untuk bergerak. Kian banyak bergerak, kian banyak pula gula yang diubah menjadi energi. American Diabetes Association merekomendasikan olahraga aerobik seperti jalan cepat, berenang, dan jogging setidaknya selama 30 menit per hari, serta menambah jumlah aktivitas fisik harian seperti berkebun dan beres-beres rumah.

3. Pola makan sehat

Menjauhi minuman dan makanan manis, memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan, dan menghindari lemak tak sehat, adalah pola konsumsi yang perlu diterapkan untuk menurunkan risiko diabetes. Kamu juga bisa memakai cara mudah untuk mengontrol konsumsi harian, yaitu dengan menggunakan “metode isi piringku”. Isi ½ bagian dengan sayuran, ¼ bagian dengan karbohidrat kompleks (nasi merah atau produk whole grain lainnya), dan ¼ bagian dengan sumber protein.

Jika ingin ngemil, camilan sehat seperti buah-buahan segar dan SOYJOY jangan pernah dilewatkan. SOYJOY yang terbuat dari kedelai utuh dan buah-buahan asli, memiliki 5 varian rasa yang semuanya lezat. Karbohidrat di dalam SOYJOY adalah jenis karbohidrat kompleks sehingga memiliki nilai Indeks Glikemik (IG) rendah. Artinya, konsumsi SOYJOY tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah secara drastis. SOYJOY juga kaya serat sehingga bisa menghadirkan rasa kenyang lebih lama.

4. Manajemen stres yang baik

Kala stres menyerang, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin ke dalam darah. Produksi hormon-hormon tersebut akan memicu proses pengubahan cadangan lemak di dalam tubuh menjadi gula. Gula yang dihasilkan dari proses tersebut akan dilepaskan ke dalam darah dan mengakibatkan tingginya kadar gula darah. Bila stres tidak dikelola dengan baik, maka proses pelepasan gula ke dalam darah ini akan terjadi secara terus-menerus sehingga tubuh berisiko mengalami resistensi insulin.

5. Hapus kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan

Penelitian menyatakan bahwa kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 30-40%. Bukan hanya itu, kebiasaan buruk lainnya seperti kurang tidur dan hobi begadang juga bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

 

Sumber: