Jangan biarkan istilah pradiabetes membuat Anda lengah karena pradiabetes adalah kondisi kesehatan yang serius yang bisa menempatkan kita pada peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Masih banyak orang yang sulit membedakan antara diabetes melitus (DM) tipe 1 dan tipe 2. Keduanya tidak sama. Sekitar 90% – 95% dari penyandang diabetes merupakan DM tipe 2, hanya 5% yang DM tipe 1. Jika tak dikelola, pradiabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, tetapi bukan tipe 1. Pradiabetes bisa dibilang merupakan “pra-diagnosis” diabetes — kita bisa menganggapnya sebagai tanda peringatan. Kondisi ini muncul ketika kadar glukosa darah (kadar gula darah) lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk dianggap diabetes.
Pradiabetes adalah indikasi awal sebelum terkena diabetes tipe 2, terutama jika Anda tidak melakukan perubahan gaya hidup secepatnya. Kabar baiknya adalah, sangat mungkin untuk mencegah pradiabetes agar tidak berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Sejumlah cara bisa dilakukan untuk mencapai tujuan ini, antara lain mengonsumsi makanan yang lebih sehat seperti makanan yang tinggi serat, protein dan mengurangi makanan berlemak tinggi, mengatasi kelebihan berat badan dan mempertahankan berat badan yang sehat, melakukan beberapa aktivitas fisik yang bertujuan untuk membantu mengembalikan kadar glukosa darah ke kisaran normal.
Rekomendasi Gaya Hidup untuk Mengontrol Pradiabetes
Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) menyebut, bahwa perubahan gaya hidup yang serius efektif dalam mencegah diabetes tipe 2 (bahkan setelah seseorang didiagnosis pradiabetes), yaitu:
1. Bijak pilih makanan
Mulailah membuat rencana makan yang sesuai dengan kadar glukosa darah. Tujuan dari rencana makan adalah memastikan gula darah terkendali dengan menjaganya dalam kisaran normal dan sehat. Pilih makanan rendah lemak dan kalori dan tinggi serat. Fokus pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Upayakan variasi makanan untuk membantu mencapai tujuan tanpa mengurangi rasa atau nutrisi.
2. Aktivitas fisik/olahraga
Ketika berolahraga, tubuh menggunakan lebih banyak glukosa, itulah alasan mengapa olahraga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Dengan berolahraga maka tubuh tidak membutuhkan insulin dalam jumlah banyak untuk mengangkut glukosa, sehingga dapat menghindari resistensi insulin yang merupakan awal terjadinya diabetes/prediabetes. Olahraga juga memiliki manfaat dalam membantu turun berat badan, menjaga kesehatan jantung, membuat tidur lebih baik, dan bahkan meningkatkan suasana hati. Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas sedang selama seminggu, atau 30 menit hingga 60 menit minimal 5 hari dalam seminggu. Hal yang bisa dilakukan misalnya berjalan, naik sepeda, atau berenang.
3. Menurunkan berat badan
Mereka yang kelebihan berat badan sebaiknya berusaha menurunkannya. Mengurangi 5 hingga 10% dari berat badan (hanya 4,5 hingga 9 kilogram jika memiliki berat 90 kg) – secara signifikan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Untuk menjaga berat badan dalam kisaran yang sehat, fokuslah pada perubahan permanen pada kebiasaan makan dan olahraga. Motivasi diri sendiri dengan mengingat manfaat penurunan berat badan, seperti jantung yang lebih sehat, lebih banyak energi, dan peningkatan rasa percaya diri. Kombinasi antara makan dengan baik dan berolahraga adalah cara yang bagus untuk menurunkan berat badan — dan selanjutnya mempertahankan berat badan itu di kisaran sehat.
4. Berhenti merokok
Merokok telah terbukti menjadi faktor risiko bagi diabetes dan meningkatkan risiko komplikasi pada pasien diabetes. Merokok dapat menyulitkan kontrol gula darah penyandang pradiabetes/diabetes. Gula darah yang tidak terkontrol dalam waktu lama dapat menyebabkan penderita diabetes terkena komplikasi.
Anak-anak yang didiagnosis pradiabetes harus melakukan perubahan gaya hidup yang direkomendasikan untuk orang dewasa dengan diabetes tipe 2, termasuk menurunkan berat badan (jika kegemukan), kurangi konsumsi makanan manis yang bergula tinggi dan lemak, misalnya gorengan, dan lebih banyak serat, dan rutin melakukan aktivitas fisik.
Gaya hidup yang lebih sehat dapat membantu mengembalikan kadar gula darah ke level normal, atau setidaknya menjaga agar kadar gula tidak berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Referensi:
http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/diagnosis-treatment/drc-20355284
https://www.cdc.gov/features/diabetesprevention/index.html
https://www.endocrineweb.com/conditions/pre-diabetes/pre-diabetes