Pernahkah Anda memeriksa kadar gula darah Anda? Beberapa orang merasa sehat namun ternyata ketika diperiksa gula darahnya, bisa jadi mengalami kondisi yang disebut pradiabetes. Orang yang didiagnosis pradiabetes berarti memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal namun tidak cukup tinggi untuk masuk kategori diabetes.
Langkah pertama untuk mengelola pradiabetes adalah memahami apa arti diagnosis pradiabetes. Pradiabetes terkadang disebut juga sebagai gangguan toleransi glukosa (IGT), yang berarti gula darah lebih tinggi dari normal setelah makan; glukosa puasa terganggu (IFG), yang berarti gula darah lebih tinggi dari normal di pagi hari sebelum makan; dan atau kadar hemoglobin HbA1C antara 5,7 dan 6,4 persen.
Ketika seseorang berada di tahap pradiabetes, yaitu saat kadar glukosa darah lebih tinggi dari yang seharusnya, biasanya tidak menunjukkan gejala. Pradiabetes berkembang ketika tubuh mulai mengalami kesulitan menggunakan hormon insulin. Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengangkut glukosa — glukosa inilah yang digunakan tubuh untuk energi — ke dalam sel melalui aliran darah.
Pada pradiabetes, tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tidak menggunakannya dengan baik (itu disebut resistensi insulin). Sayangnya, bagi sebagian besar orang, pradiabetes tidak memiliki gejala yang jelas.
Apabila sering merasa haus, frekuensi buang air kecil lebih sering (terutama di malam hari), kelelahan, pandangan yang kabur, serta luka yang sulit sembuh, segera cek ke dokter – karena ini merupakan gejala khas dari diabetes tipe 2, dan mungkin menunjukkan bahwa pradiabetes telah berkembang menjadi diabetes.
Yang perlu diketahui adalah, didiagnosis pradiabetes tidak lantas menjadi vonis menjadi penyandang diabetes tipe 2. Perawatan dini untuk penyandang diabetes dapat mengembalikan kadar glukosa darah ke kisaran normal. Penelitian menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 dapat diturunkan sebesar 58% dengan cara:
1.Menurunkan 7% berat badan (sekira 7 kg jika berat badan mencapai 90 kg).
2. Berolahraga secukupnya (seperti jalan cepat) 30 menit sehari, atau lima hari seminggu
Jangan khawatir jika tidak bisa mencapai berat badan ideal. Karena kehilangan berat badan 5 hingga 7 kg saja bisa membuat perbedaan besar, tentunya dengan waktu yang realistis, misalnya 0.5 kg per minggu.
Jadi, ubahlah gaya hidup ke arah lebih baik agar pradiabetes tak berkembang menjadi diabetes, yang hingga sekarang masih belum ada obat untuk menyembuhkannya.
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/diagnosis-treatment/drc-20355284