Indonesia saat ini menempati peringkat ke-6 dengan jumlah penyandang diabetes terbanyak di dunia. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) memperlihatkan peningkatan angka prevalensi diabetes yang cukup signifikan di Indonesia, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penyandang diabetes di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang. Diabetes sampai saat ini merupakan penyakit yang belum dapat disembuhkan, sehingga ketika seseorang didiagnosis terkena diabetes, hal tersebut akan menjadi pukulan yang cukup berat. Sebagai keluarga atau kerabat, sudah menjadi tugas kita untuk memberi dukungan bagi diabetesi untuk mengendalikan penyakit diabetesnya.
Kenapa diabetes harus dikendalikan? Karena ketika kita terkena diabetes, maka penyakit ini akan mengundang penyakit-penyakit lainnya untuk ikut menyerang kita. Diabetes adalah salah satu penyebab utama kebutaan, serangan jantung, gagal ginjal dan kehilangan anggota tubuh akibat amputasi, kelumpuhan bahkan kematian. Akan tetapi, ketika diabetes dapat dikendalikan atau dikontrol maka kita bisa hidup sehat dan berkualitas seperti hal nya orang tanpa diabetes. Cara pengendalian diabetes adalah dengan melakukan diet sehat dan seimbang, aktif berolahraga, patuh mengonsumsi obat, rajin mengikuti edukasi mengenai diabetes dan rajin mengecek gula darah secara mandiri. Karena upaya pengendalian ini harus dilakukan seumur hidup maka dalam melakukan pengendalian tersebut juga dibutuhkan dukungan dari keluarga penyandang diabetes. Bentuk dukungan seperti apa yang bisa kita berikan? Yuk ikuti tips berikut ini.
- Mau belajar tentang diabetes
Selain diabetesi sendiri, keluarga juga harus mau mencari tahu banyak hal tentang diabetes dan cara pengendaliannya. Informasi yang akurat bisa diperoleh dari dokter yang menangani pasien, ikut edukasi diabetes yang diselenggarakan puskesmas atau rumah sakit terdekat, atau mencari tahu dari internet atau aplikasi diabetes yang terpercaya.
- Melakukan perubahan bersama
Diabetesi wajib merubah gaya hidup menjadi lebih baik jika ingin tetap sehat dan bugar selayaknya orang tanpa diabetes. Perubahan gaya hidup meliputi perubahan pola makan dan lebih aktif berolahraga. Jika ingin diabetesi melakukan perubahan tersebut dengan baik maka sebaiknya keluarga juga ikut menemani melakukan perubahan tersebut. Jadi, tidak hanya memasak dan menyediakan menu makanan yang baik buat diabetes tetapi juga ikut mengonsumsi makanan yang sama dengan diabetesi. Misal, selalu mengonsumsi dan memberikan SOYJOY sebagai snack dari kedelai yang bisa membantu menjaga gula darah buat keluarga kita yang terkena diabetes dan buat diri kita sendiri. Jika sekali-kali ingin mengonsumsi makanan yang harusnya dihindari diabetesi, maka sebaiknya tidak makan didepan diabetesi. Begitupun dengan olahraga, jika ingin diabetes lebih rajin berolahraga, alangkah baiknya jika keluarga juga ikut melakukan olahraga bersama.
- Melakukan perubahan secara perlahan
Merubah gaya hidup tentunya sangat sulit, tidak hanya bagi diabetesi, tetapi bagi orang normal yang ingin hidup lebih sehat pun akan menemui kesulitan untuk melakukan gaya hidup sehat secara cepat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, lakukan perubahan secara perlahan dan jangan berhenti untuk terus mendukung dan memberikan semangat. Misal, untuk mengubah kebiasaan berolahraga, mulai dari 1x per minggu, cukup 10-30 menit dengan berjalan cepat keliling kompleks misalnya, baru kedepannya ditambah menjadi 2x per minggu, dan seterusnya.
- Bekerja sama dengan tim kesehatan
Dukung diabetesi untuk rajin kontrol ke dokter, rajin minum obat, ikut program edukasi diabetes atau pertemuan antar sesama diabetes. Jika memungkinkan, sebaiknya temani diabetesi untuk melakukan itu semua.
- Temukan motivasi diri
Merawat anggota keluarga dengan diabetes tentu bukan hal yang mudah bagi keluarga, sehingga keluarga atau caregiver harus menemukan motivasi supaya bisa sabar dalam mendukung diabetesi merubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Percayalah, jika anda sebagai keluarga ikut melakukan perubahan gaya hidup seperti orang diabetes, maka anda juga akan menjadi lebih sehat dan terhindar dari diabetes.
Penulis : Lilis Heryati, S.Gz
Sumber :
International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas, 8th edn. Brussels, Belgium: International Diabetes Federation, 2017. http://www.diabetesatlas.org
Kementerian Kesehatan RI. “Riset Kesehatan Dasar 2018”. 2018. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf. Accessed 16 July 2019.
PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia). Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia. 2015. Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Pb Perkeni).
Lindsey Wahowiak. “8 Tips for Caregivers”. 2014. Available from: http://www.diabetes.org/living-with-diabetes/recently-diagnosed/8-tips-for-caregivers.html?loc=lwd-slabnav. Accessed 22 July 2019.