Setiap tahun, selama Bulan Suci Ramadhan, diperkirakan lebih dari 100 juta orang Indonesia dengan diabetes menjalankan puasa setiap hari selama 30 hari 1. Berikut adalah beberapa tips untuk diabetasi agar dapat menunaikan ibadah Bulan Suci dengan lancar🌙
- Konsultasi dengan pakar kesehatan
Berkonsultasi dengan pakar kesehatan seperti dokter atau ahli gizi sebelum puasa sangatlah penting untuk penyandang diabetasi. Penting untuk mendiskusikan rencana agar kamu dapat berpuasa dengan lancar dan tetap sehat. Pakar kesehatan dapat memberikan arahan mengenai apakah kamu perlu menyesuaikan waktu, dosis atau jenis obat yang kamu konsumsi. Hal ini untuk memastikan bahwa kondisi tubuh dan kadar gula kamu aman selama berpuasa. 2
- Hindari makanan tinggi karbohidrat
Saat makan sahur/berbuka puasa, hindari makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti nasi dan roti. Tahukah kamu, makanan karbohidrat sederhana lebih cepat dicerna lebih tubuh, sehingga dapat meningkatkan gula darah secara cepat. Hal inilah yang menjadi penyebab lemas saat puasa dan mudah lapar.
Sebagai gantinya, coba konsumsi makanan tinggi protein dan serat. 2 Saat puasa, kita menahan lapar sekitar ±12 jam, tubuh perlu asupan protein dan serat lebih banyak. Studi menunjukkan bahwa hampir 60% orang merasa kenyang lebih lama ketika mengonsumsi makanan tinggi protein dan serat, seperti kedelai dibandingkan makanan sumber karbohidrat, seperti roti. 3
- Penuhi asupan cairan
Saat puasa, dapat menempatkan kamu pada risiko dehidrasi. Faktanya, saat puasa, 75.5% orang Indonesia sudah mengalami dehidrasi antara jam 12.00-13.00, dan tingkat dehidrasi terus meningkat hingga 90% (menjelang waktu buka puasa). 4 Hal ini disebabkan karena terbatasnya konsumsi makanan dan minuman selama berpuasa dari fajar hingga terbenamnya matahari. Tahukah kamu, para pakar kesehatan merekomendasikan untuk minum sekitar 2 liter agar terhindar dari dehidrasi. 5 Selain itu, penting juga untuk menghindari minuman yang terlalu manis untuk menghindari kenaikan gula darah dan minuman berkafein, karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi 2
Jika kamu mengalami dehidrasi, segera akhiri puasa dan minum.
- Waspada gejala gula darah rendah atau tinggi
Perubahan kebiasaan makan selama Ramadhan dapat mempengaruhi kadar gula darah kamu dan oleh karena itu penting untuk memeriksanya lebih sering . Para ahli merekomendasikan untuk memeriksa gula darah 7x dalam Sehari, yaitu ketika sahur (03.00-05.00), pagi hari (06.00-09.00), siang hari (12.00), siang menjelang sore (13.00-15.00), buka puasa (18.00-19.00), 2 jam setelah buka puasa, atau kapanpun kamu memiliki gejala gula darah rendah/tinggi atau sedang merasa tidak enak badan. Gejala yang mungkin timbul untuk kondisi gula darah rendah (hypoglikemia; <70mg/dl)) seperti seperti kelelahan, pusing, nadi dan denyut jantung cepat, bibir kesemutan, mudah marah dan cemas hingga berkeringat dingin disertai gemetar. Sedangkan untuk kondisi gula darah tinggi (hiperglikemia, >300 mg/dl) dengan gejala kelelahan dan rasa haus yang luar biasa, sakit kepala penglihatan menjadi kabur, bau mulut yang beraroma buah dan sering ke toilet. Jika mengalami angka pengecekan gula darah rendah atau tinggi segeralah untuk berbuka dan berkonsultasi dengan dokter. 2
Itu dia tips puasa lancar dan tetap sehat bagi diabetasi. Yuk #MakanSOYJOY! saat sahur, SOYJOY, satu-satunya bar dengan #KebaikanKedelai utuh yang tinggi serat, tinggi protein 6,7, dan dicerna perlahan dalam tubuh, bantu kenyang lebih lama, jadi #Soylution cemilan praktis sebagai pelengkap makanan sahur kamu!
Referensi:
- Ahmed, SH., & Ghouri, N. (2022). Diabetes Mellitus: Ramadhan Review. British Islamic Medical Association 2021. Available online: https://britishima.org/ramadan/compendium/
- IDF. (2021). Diabetes and Ramadhan: Guide to safe fast. International Diabetes Federation. Available online: https://idf.org/e-library/guidelines/167-diabetes-and-ramadan-guide-to-a-safe-fast.html
- Maeta, A., Katsukawa, M., Hayase, Y., & Takahashi, K. (2022). Comparisons of Soybean and Wheat; in the Focus on the Nutritional Aspects and Acute Appetite Sensation. Foods, 11(3), 389.
- Hardinsyah, Mawadaturrohmah N, Abinowo KP, Baliwati YF. 2017b. Hydration status and water intake of women during and after Ramadan fasting. Malays J Nutr (supplement) 23(1):S63-S70
- Valtin, H. (2002). “Drink at least eight glasses of water a day.” Really? Is there scientific evidence for “8× 8”?. American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Dukariya G, Shah S, Singh G, & Kumar A (2020). Soybean and its products: nutritional and health benefits. J Nut Sci Heal Diet 1(2): 22-29