Di balik bentuknya yang kecil, ternyata manfaat kedelai dan kopi untuk kesehatan tubuh begitu besar!
Sebagai penikmat kedelai dan kopi setiap harinya, tahukah kamu kalau kedelai dan kopi mengandung banyak zat gizi, antioksidan dan zat aktif lainnya yang dapat bermanfaat baik untuk tubuh. Bukan sekedar menyehatkan, kacang kedelai dan kopi juga mudah ditemui di banyak hidangan makanan atau minuman lezat di Indonesia.
Yuk intip fakta unik yang jarang diketahui mengenai ragam manfaat dari kedelai dan kopi!
- Rahasia umur panjang
Tahukah kamu bahwa penyakit jantung koroner, stroke dan diabetes merupakan penyebab utama kematian di Indonesia 1 Data terbaru sejalan dengan rekomendasi para ahli saat ini untuk meningkatkan asupan kedelai dan kopi sebagai rahasia umur panjang. Kandungan isoflavon pada kedelai berperan penting dalam mengurangi semua risiko penyebab kematian akibat penyakit hingga 30%. 2,3 Selain itu, peminum kopi yang mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang (2-3 cangkir), bahkan dengan sedikit gula, memiliki kemungkinan 30% lebih kecil terkena penyakit penyebab kematian dibandingkan dengan bukan peminum kopi. 2, 4
- Bantu Jaga Gula Darah
Kedelai merupakan jenis kacang-kacangan yang memiliki kandungan protein dan serat yang tinggi, selain itu rendah glikemik 5,6, yang penting untuk mengelola gula darah untuk penyandang diabetes. 9 dari 10 orang sehat yang sering mengonsumsi kedelai dan olahannya mempunyai risiko diabetes yang rendah 7
Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang disukai oleh kebanyakan orang. Fakta menunjukkan bahwa semakin banyak konsumsi kopi berhubungan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah hingga 33%. Selain itu, setiap peningkatan konsumsi sebesar 2 cangkir kopi sehari, risiko diabetes berkurang hingga 12%, atau setiap peningkatan konsumsi kafein 200 mg/hari (max. 700 mg/hari), risiko diabetes berkurang hingga 14%.8
- Bantu Jaga Berat Badan
Melansir penjelasan para ahli merekomendasikan bahwa konsumsi kedelai dan kopi bantu turunkan berat badan dan lemak tubuh. Kedelai terbukti bantu turun berat badan dengan bantu tubuh kenyang lebih lama. Hal ini dikarenakan tingginya kandungan protein dan serat pada kedelai. Dengan kenyang lebih lama, maka kamu tidak akan mencoba mencari makanan atau camilan ekstra sepanjang hari, kamu mungkin mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan. Asupan kalori yang berlebihan merupakan kontributor utama kenaikan berat badan.
Sedangkan, kopi bantu tingkatkan metabolisme tubuh mu dalam membakar lemak tubuh. Hal ini dikarenakan kandungan utama dalam kopi, yaitu kafein. Faktanya, minum 1 cangkir kopi 3x sehari diketahui efektif bantu turunkan lemak tubuh. 9 Selain itu, data terbaru menunjukkan konsumsi kafein 30 menit sebelum olahraga bantu tingkatkan proses pembakaran lemak tubuh hingga 10-30%. 10
Jadi sudah tau fakta unik mengenai ragam manfaat dari kedelai dan kopi? Yuk #MakanSOYJOY! SOYJOY mempunyai varian baru Mochachoco Cashew. Perpaduan kedelai, kopi, cokelat dan kacang mede membuat semakin semangat untuk jalani hari #KebaikanKedelai. Varian baru ini juga memiliki manfaat rendah GI. Kandungan kopi dan kafein ternyata secara ilmiah terbukti sebagai rahasia umur panjang, bantu jaga gula darah dan berat badan #Soylution
Referensi:
- WHO. (2021). Top 10 causes of death in Indonesia for both sexes aged all ages (2019). Geneva, World Health Organization. https://www.who.int/data/gho/data/themes/mortality-and-global-health-estimates/ghe-leading-causes-of-death
- Ding, Ming. (2016). The Associations Between Consumption of Coffee and Soy Food With Health Outcomes. Doctoral dissertation, Harvard T.H. Chan School of Public Health.
- Nakamoto, M., Otsuka, R., Tange, C., Nishita, Y., Tomida, M., Imai, T., … & Shimokata, H. (2021). Intake of isoflavones reduces the risk of all-cause mortality in middle-aged Japanese. European Journal of Clinical Nutrition, 75(12), 1781-1791.
- Liu, D., Li, Z. H., Shen, D., Zhang, P. D., Song, W. Q., Zhang, W. T., … & Mao, C. (2022). Association of Sugar-Sweetened, Artificially Sweetened, and Unsweetened Coffee Consumption With All-Cause and Cause-Specific Mortality: A Large Prospective Cohort Study. Annals of Internal Medicine.
- Nurdin NM, Navratilova HF, Ekawidyani KR, Pratiwi D & Kurniawan MY. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
- Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2022). Soy flour snack bars lower glycaemic response in type 2 diabetes mellitus subjects: A randomised cross-over design. Mal J Nutr, 28(2), 163-175.
- Tang, J., Wan, Y., Zhao, M., Zhong, H., Zheng, J. S., & Feng, F. (2020). Legume and soy intake and risk of type 2 diabetes: A systematic review and meta-analysis of prospective cohort studies. The American journal of clinical nutrition, 111(3), 677-688.
- Jiang, X., Zhang, D., & Jiang, W. (2014). Coffee and caffeine intake and incidence of type 2 diabetes mellitus: a meta-analysis of prospective studies. European journal of nutrition, 53(1), 25-38
- Bakuradze, T., Parra, G. A. M., Riedel, A., Somoza, V., Lang, R., Dieminger, N., … & Richling, E. (2014). Four-week coffee consumption affects energy intake, satiety regulation, body fat, and protects DNA integrity. Food Research International, 63, 420-427.
- Ramírez-Maldonado, M., Jurado-Fasoli, L., Del Coso, J., R. Ruiz, J., & Amaro-Gahete, F. J. (2021). Caffeine increases maximal fat oxidation during a graded exercise test: is there a diurnal variation?. Journal of the International Society of Sports Nutrition, 18(1), 5.