Tahun baru kerap kali menjadi titik balik dimana seseorang menjadi lebih bersemangat dalam menyusun resolusi-resolusi hidup sehat yang ingin dicapai. Banyak dari kita merumuskan resolusi yang berfokus pada kesehatan. Salah satu langkah penting yang bisa diambil adalah mempertimbangkan jenis makanan yang kita konsumsi, khususnya yang berkaitan dengan Indeks Glikemik (IG) makanan tersebut.

Indeks Glikemik suatu makanan menunjukkan kemampuannya untuk meningkatkan gula darah yang diukur dalam skala 0-1001,2. IG suatu makanan dapat dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu rendah (≤55), sedang (56-69), atau tinggi GI (≥70)3.

Makanan yang memiliki IG tinggi akan menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih besar dan lebih cepat, karena karbohidrat yang dikandungnya akan dicerna dan diserap lebih cepat daripada makanan ber-IG rendah2. Kenapa sih kamu harus mulai memperhatikan IG dari makanan yang kamu konsumsi? Paling tidak ada 4 alasan ini:

1. Menjaga kadar gula darah

Makanan dengan GI rendah cenderung menghasilkan peningkatan glukosa darah yang lebih lambat dan stabil. Terutama pada penderita prediabetes dan obesitas, makanan dengan IG rendah terbukti mampu menurunkan gula darah setelah makan4. Pilihlah bahan makanan yang memiliki IG rendah, seperti kacang kedelai (IG: 15), kubis (GI: 10), tomat (GI: kurang dari 15), wortel (GI: 16), mentimun (GI: 15), apel (GI: 36), jeruk (GI: 43), dan kurma (GI: 42). Kamu bisa mendapatkan camilan rendah IG yang terbuat dari #KebaikanKedelai utuh dengan mengonsumsi SOYJOY. Indeks glikemik SOYJOY berada pada kategori rendah, yaitu mulai dari 7 hingga 375. Jadi tentunya aman ya untuk membantu menjaga kadar gula darah!

2. Membantu menjaga berat badan

Konsumsi makanan dengan GI rendah dapat membantu dalam menjaga berat badan. Berdasarkan beberapa penelitian, pola makan rendah IG dapat membantu penurunan berat badan dan IMT6,7. Selain itu, makanan rendah IG juga mampu membantu mengurangi penumpukan lemak tubuh karena dapat membakar lemak hingga 5,3 gram lebih banyak, apalagi jika dikonsumsi sebelum berolahraga8,9. Cocok banget buat kamu yang lagi program penurunan berat badan kan?

3. Menjaga agar tidak kalap makan

Konsumsi makanan dengan GI rendah dapat membantu mengontrol nafsu makan karena cenderung memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk ngemil atau craving, jika dibandingkan dengan makanan tinggi IG10.

4. Membantu melindungi kesehatan jangka panjang

Pilihan makanan dengan GI rendah juga terkait dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti Diabetes Melitus tipe 2 dan jantung karena dapat menurunkan tanda inflamasi dalam tubuh yang berkontribusi pula dalam penurunan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta komplikasi diabetes7.

Seperti kedelai, kandungan bioaktif yang terkandung dalam kedelai, berkontribusi pada pengaturan gula darah sehingga bisa mengurangi risiko penyakit Diabetes dan penyakit jantung koroner10,11. Pada Diabetesi, konsumsi makanan rendah IG dapat memperlambat resiko komplikasi kesehatan yang umum terjadi7. Selain itu, pola makan IG rendah dapat menurunkan tekanan darah pada penderita pre-hipertensi dan hipertensi12.

Ternyata banyak sekali ya alasan kenapa kita harus mulai mengonsumsi makanan dengan Indeks Glikemik yang rendah. Bukan hanya tentang penampilan fisik dengan mencapai berat badan yang ideal, tetapi juga tentang investasi jangka panjang dalam kesehatan. Yuk mulai konsumsi SOYJOY sebagai #Re-Soylution cemilan harianmu di Tahun 2024!

Referensi:

  1. International Organization for Standardization. (2010). Food products–Determination of the glycaemic index (GI) and recommendation for food classification. ISO.
  2. Augustin, L. S., Kendall, C. W., Jenkins, D. J., Willett, W. C., Astrup, A., Barclay, A. W., … & Poli, A. (2015). Glycemic index, glycemic load and glycemic response: an International Scientific Consensus Summit from the International Carbohydrate Quality Consortium (ICQC). Nutrition, Metabolism and cardiovascular diseases, 25(9), 795-815.
  3. Sievenpiper, J. L., Chan, C. B., Dworatzek, P. D., Freeze, C., Williams, S. L., & Diabetes Canada Clinical Practice Guidelines Expert Committee. (2018). Nutrition therapy. Canadian journal of diabetes, 42, S64-S79.
  4. Sipe, A. T., Neuhouser, M. L., Breymeyer, K. L., & Utzschneider, K. M. (2022). Effect of Dietary Glycemic Index on β-Cell Function in Prediabetes: A Randomized Controlled Feeding Study. Nutrients, 14(4), 887.
  5. Nurdin, N. M., Navratilova, H. F., Ekawidyani, K. R., Pratiwi, D., & Kurniawan, M. Y. (2020). Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 125-132.
  6. Chiavaroli, L., Lee, D., Ahmed, A., Cheung, A., Khan, T., Mejia, S. B., … & Sievenpiper, J. (2021). Low Glycemic Index/Load Dietary Patterns and Glycemia and Cardiometabolic Risk Factors in Diabetes: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Current Developments in Nutrition, 5(Supplement_2), 1018-1018.
  7. Zafar, M. I., Mills, K. E., Zheng, J., Regmi, A., Hu, S. Q., Gou, L., & Chen, L. L. (2019). Low-glycemic index diets as an intervention for diabetes: a systematic review and meta-analysis. The American journal of clinical nutrition, 110(4), 891-902.
  8. Peres, M., Costa, H. S., Silva, M. A., & Albuquerque, T. G. (2023). The Health Effects of Low Glycemic Index and Low Glycemic Load Interventions on Prediabetes and Type 2 Diabetes Mellitus: A Literature Review of RCTs. Nutrients, 15(24), 5060.
  9. Sun, F. H., O’Reilly, J., Li, L., & Wong, S. H. S. (2013). Effect of the glycemic index of pre-exercise snack bars on substrate utilization during subsequent exercise. International Journal of Food Sciences and Nutrition, 64(8), 1001-1006.
  10. Lennerz, B. S., Alsop, D. C., Holsen, L. M., Stern, E., Rojas, R., Ebbeling, C. B., Goldstein, J. M., & Ludwig, D. S. (2013). Effects of dietary glycemic index on brain regions related to reward and craving in men. The American journal of clinical nutrition, 98(3), 641–647. https://doi.org/10.3945/ajcn.113.064113
  11. Lecerf, J. M., Arnoldi, A., Rowland, I., Trabal, J., Widhalm, K., Aiking, H., & Messina, M. (2020). Soyfoods, glycemic control and diabetes. Nutrition clinique et métabolisme, 34(2), 141-148.
  12. Schwingshackl, L., Chaimani, A., Schwedhelm, C., Toledo, E., Pünsch, M., Hoffmann, G., & Boeing, H. (2019). Comparative effects of different dietary approaches on blood pressure in hypertensive and pre-hypertensive patients: a systematic review and network meta-analysis. Critical reviews in food science and nutrition, 59(16), 2674-2687.
bandarqq http://origin-widgets-assets.stats.com/index.html http://www.kauri.jp.cdn.cloudflare.net/ http://planet.opennews.org/ https://farisfanani.id/wp-includes/bandarqq/ https://farisfanani.id/wp-includes/dominoqq/ https://ojs.stie-tdn.ac.id/pages/depo-25-bonus-25/ https://www.soyjoy.id/uploads/bandarqq/ https://www.soyjoy.id/uploads/dominoqq/ https://www.soyjoy.id/uploads/pkv-games/ http://files.follettcommunity.com/index.html