Artikel ditulis oleh:
Abdullah Firmansah Wargahadibrata, dr., SpGK, Mkes
Perhimpunan Dokter Gizi Klinis Indonesia

Kita sering kali mendengar untuk memasukkan serat ke dalam menu makanan kita, nah sebenarnya apakah yang dimaksud dengan serat dan apa manfaat dari konsumsi serat?

Jika dilihat dari struktur kimia, serat mirip seperti karbohidrat. Oleh karena itu, serat sering juga dimasukkan dalam kelompok karbohidrat. Namun, manfaat serat berbeda dengan karbohidrat. Serat berasal dari sumber nabati contohnya nasi, kentang, singkong, ubi, sayur, dan buah. Manfaat serat akan kita dapatkan selama kita konsumsi makanan yang bentuknya masih sama seperti bentuk aslinya.

Artinya jika kita makan nasi ya bentuknya masih seperti beras, begitu juga jika kita makan kentang rebus, singkong rebus dan ubi rebus yang masih seperti bahan makanan aslinya. Lain cerita, pada makanan dengan kandungan beras, kentang, ubi dan singkong yang sudah diproses terlebih dahulu seperti tepung beras, tepung gandum atau terigu, tepung singkong. Makanan tersebut telah hilang kuantitas dan kualitas seratnya. Begitu pula jika kita makan sayur dan atau buah yang dijus maupun diblender, maka kuantitas dan kualitas seratnya akan berkurang. Padahal yang kita butuhkan adalah serat, selain daripada zat gizi lain yang dikandung oleh makanan sumber serat di atas.

Mengapa serat penting? Serat akan berkompetisi di usus dengan zat gizi yang berlebih lainnya sehingga energi pada makanan tidak semuanya diserap usus, dan serat adalah sumber makanan bagi bakteri normal di usus yang berfungsi untuk menjaga kesehatan usus sehingga akan mempengaruhi sistem imun tubuh kita.

Berapa banyak kebutuhan serat kita dalam sehari? WHO menganjurkan agar kita makan serat sebanyak lima kepalan tangan kita sehari. Kalau begitu, jumlahnya berbeda-beda tiap orang karena besar kepalan tangan kita berbeda. Serat sebanyak ini dapat kita konsumsi dengan makan sayur masing-masing satu kepalan tangan setiap sarapan, makan siang dan makan malam. Pada saat makan cemilan, baik itu cemilan pagi, sore, dan malam, kita konsumsi buah sebanyak masing-masing satu kepalan tangan. Alhasil, kita dapat konsumsi serat sebanyak lima kepalan tangan sehari.

Selain itu, salah satu bahan pangan yang juga mengandung serat adalah kacang-kacangan, salah satunya adalah kedelai. Dalam 100 gr kedelai, mengandung 15% serat. Cukup tinggi juga bukan. Jadi selain konsumsi sayur atau buah, kita dapat juga mengonsumsi kedelai atau olahannya untuk membantu mencukupi kebutuhan serat harian kita.

Selamat mencoba!