Stigma diabetes sebagai penyakit keturunan tentunya sudah ketinggalan zaman. Apalagi memasuki zaman now, stigma tersebut rasanya seperti seseorang yang memilih untuk membeli buku hanya dengan melihat cover semata tanpa melihat daftar isi, terlebih muatan serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Nah, jangan sampai seperti itu lagi ya teman-teman.
Untuk meluruskan terkait penyakit diabetes, mari kita kaji bersama. Secara singkat diabetes ialah penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang jauh diatas normal. Sedangkan glukosa sendiri memiliki arti penting bagi kesehatan dan merupakan energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otot dan jaringan pada tubuh. Oleh karenanya, jikalau berlebihan bisa menjadi cikal bakal dari diabetes.
Diabetes pun ada dua jenis, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Keduanya jelas berbeda. Diabetes tipe 1 lebih kepada tubuh yang tak mampu memproduksi insulin sama sekali. Sedangkan diabetes tipe 2, kondisi tubuh masih memproduksi insulin tetapi tak dalam jumlah yang cukup, sehingga tubuh kesulitan menggunakan insulin secara efesien.
“Kan diabetes itu penyakit keturunan?” eiittss, pahami dulu, bahwa dalam dunia per-diabetes-an, riwayat keluarga yang memiliki penyakit ini hanya salah satu peningkat faktor resiko dari diabetes tipe 2 yang berbanding lurus dengan faktor resiko lain, seperti malas aka jarang gerak, dan the one and only, Obesitas alias kelebihan berat badan terutama disekitar perut.
Melalui pemaparan diatas, sebuah kesimpulan pun dapat ditarik, bahwa siapa saja berpotensi terkena diabetes. Tua ataupun muda tak ada bedanya, semua berpotensi jika gaya hidup tak sehat yang memimpin gaya hidup Kamu sehari-hari, apalagi tanpa memperhatikan pola istirahat, olahraga, dan yang terpenting pola makan.
Untuk mengetahui kalau Kamu berpotenti terkena diabetes atau tidak, mudah saja. Anda tinggal mencoba 4 jengkal movement. Sebuah langkah yang bertujuan untuk mengetahui secara dini penyebab terjadinya diabetes. Caranya, cek lingkar pinggar kamu, hanya dengan 4 jengkal, tentunya 4 jengkal tangan.
Jika lebih dari 4 jengkal (80-90 cm) ukuran ideal lingkar pinggang seseorang, maka Kamu bisa dipastikan berpotensi terkena diabetes, atau disegerakan merubah gaya hidup. Betapa tidak, adanya fakta dari Harvard School of Public Health, membenarkan perkara tersebut yang mengungkap bahwa pria obesitas memiliki resiko 7 kali kali besar daripada pria yang tak obesitas. Sedangkan wanita obesitas, memiliki resiko 12 kali daripada wanita yang terlihat langsing seksi nan ideal.
Kalau Kamu sudah mencoba 4 jengkal movement, namun hasilnya tak sesuai harapan, tenang saja, Kamu masih punya banyak waktu untuk merubah gaya hidup kurang sehat, ke gaya hidup sehat aktif, terutama mengawalinya dengan mengubah pola makan. Rumusannya cukup mudah dan Kamu bisa terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan 3 kali makan besar dan 2-3 kali konsumsi cemilan dijeda sebelum makan siang dan makan malam, yang bertujuan mengurangi porsi karbo berlebih pada jam makan tersebut.
Tetapi, bukan sembarang cemilan ya. Harus cemilan sehat yang kaya serat dan enak, salah satu ialah SOYJOY Crispy Vanilla. Selain enak, cemilan ini terbuat dari kedelai yang kaya serat dan protein. bentuknya yang simpel memungkinkan SOYJOY Crispy Vanilla menjadi pendamping setia segala jenis rutinitas Kamu, sehingga Kamu dapat berujar “Sehat itu enggak harus maksa.”