Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun sifatnya wajib, namun ada sejumlah kondisi yang membuat sejumlah orang yang tidak disarankan menjalankan ibadah puasa Ramadan demi alasan kesehatan.
Pada penderita diabetes melitus yang hendak menjalankan ibadah puasa sebaiknya harus mengonsultasikan hal ini dengan dokter. Tenaga kesehatan akan mempertimbangkan dan memberikan saran berharga apakah penderita diabetes melitus layak berpuasa atau tidak berdasarkan kondisi yang bersangkutan.
Dokter bahkan akan melakukan pemeriksaan laboratorium atau penunjang lainnya jika perlu.
Sejumlah pertimbangan penyandang diabetes boleh berpuasa, antara lain:
- Fungsi hati dan ginjal baik
- Belum pernah terjadi gangguan pembuluh darah otak yang cukup berat
- Punya cadangan lemak yang cukup atau tidak terlalu kurus
- Tidak memiliki kelainan hormonal lain yang berkaitan dengan regulasi glukosa serta mematuhi petunjuk diet tertentu.
Pada penyandang diabetes melitus, tantangan utama adalah tercapainya kendali gula darah yang normal. Risiko yang dihadapi penderita diabetes saat puasa adalah memburuknya kendali gula darah, hipoglikemia dan risiko dehidrasi. Bagi penderita diabetes melitus yang memiliki kadar gula darah dua jam setelah makan 250 mg/dL lebih sebaiknya tidak berpuasa.
Beberapa hal penting yang diperhatikan untuk penyandang diabetes sehingga dokter tidak menganjurkan berpuasa yaitu:
1. Kadar gula darah sangat tinggi, gula darah puasa >250 mg/dL atau gula darah sewaktu >300 mg/dL
2. Penyandang diabetes dengan komplikasi penyakit jantung yang tidak stabil, stroke dan gagal ginjal
3. Penderita diabetes dengan penyakit penyerta akut seperti demam, diare dan infeksi
4. Penyandang diabetes melitus yang hamil, usia lanjut atau tinggal sendiri
5. Menggunakan suntikan insulin lebih 2x sehari
Bagi penyandang diabetes yang berniat puasa (gula darah stabil dan tidak masuk poin di atas), dianjurkan:
1. Aktif secara fisik
2. Hindari aktivitas berat
3. Bila merasakan gejala hipoglikemia (lapar berlebihan, keringat dingin, lemas, gemetar dan hilang konsentrasi) sebaiknya segera batalkan puasa.
Bagi penyandang diabetes melitus yang puasa, perlu pengaturan pola makan yang baik, antara lain:
Contoh Menu 1500 Kalori untuk Sahur, Buka Puasa, dan Sesudah Shalat Tarawih
Sahur : Makan Besar ± 40%
Nasi 150 g 1 gelas
Ayam Bumbu Bali 80 g 2 potong kecil
Tempe bacem 50 g 1 potong sedang
Sayur lodeh 100 g 1 mangkuk
Pisang ambon 50 g 1 buah
Buka Puasa : Snack & Makan Besar ±50%
Sebelum shalat Mahgrib (10%) :
Teh hangat (gula) 6 g 1 sendok teh
Sop buah 100 g 1 porsi
Sesudah shalat Maghrib (40%) :
Nasi 150 g 1 gelas
Semur daging 50 g 1 potong sedang
Tahu bumbu rujak 100 g 2 buah sedang
Tumis sayuran 100 g 1 porsi
Telur puyuh 25 g 3 butir
Jeruk 100 g 1 buah
Sesudah Tarawih : ±10% Snack
SOYJOY Almond Chocolate 1 bar