Secara mengejutkan, hasil penelitian yang terbit pada bulan Mei 2009 menyebutkan bahwa penyandang diabetes berusia muda banyak ditemukan di wilayah Asia. Fakta ini kemudian diterbitkan dalam Journal of American Medical Association.

Jika dulu penyakit diabetes identik dengan kaum berumur , kini banyak penyandang diabetes yang masih berusia produktif. Ketua Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) , Prof. Sidartawan Soegondo MD Ph.D, FACE, juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, beberapa dekade silam, penyakit diabetes tipe 2 (yang tidak tergantung pada insulin) memang biasanya baru muncul pada usia lebih dari 40 tahun. Namun sekarang, penyandang ?diabetes tipe 2 ini justru banyak ditemukan pada mereka yang masih berusia dua puluhan atau bahkan belasan tahun, ujarnya.

Mengapa bisa demikian? Sebuah riset yang dilakukan oleh organisasi International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa perubahan gaya hidup merupakan penyebab utama meningkatnya jumlah penyandang diabetes di usia muda. Meningkatnya kesibukan seringkali mengakibatkan pola makan seseorang menjadi tidak teratur, kian dekat dengan konsumsi junk-food, dan semakin jauh dari olahraga. Ketiga hal tersebut amat berperan meningkatkan risiko seseorang ?menyandang penyakit diabetes.

Sayangnya, hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan keampuhan suatu jenis pengobatan untuk menyembuhkan diabetes. Yang banyak beredar di pasaran hanya jenis-jenis terapi dan pengobatan untuk meningkatkan kualitas hidup seorang penyandang diabetes. Oleh sebab itu, langkah pencegahan untuk menghindari ancaman diabetes merupakan suatu hal yang penting dilakukan sejak dini.

Bagaimana caranya? Mulailah dengan mengatur keseimbangan pola makan sehari-hari serta menjaga agar tubuh selalu aktif bergerak. Sediakan waktu untuk berolahraga paling tidak setengah jam setiap harinya dan batasi asupan kalori dalam menu sehari-hari. Kendalikan pula kadar gula darah Anda dengan mengonsumsi jenis makanan yang memiliki nilai Indeks Glikemik rendah, tinggi serat, serta rendah kandungan lemak jenuh seperti kedelai, buah-buahan, dan sayuran.

Ayo, lakukan langkah pencegahan sejak sekarang dan jangan biarkan ancaman diabetes mengganggu hari-hari produktif Anda.