Sesuai namanya, diet low carb mewajibkan pesertanya untuk menyantap karbohidrat dalam porsi amat sedikit setiap hari. Sedangkan, diet low GI dilakukan dengan cara menyortir jenis karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, sehingga hanya makanan yang bernilai GI rendah saja yang boleh dikonsumsi.

Apa yang dimaksud dengan nilai GI? Ini adalah angka yang menunjukkan kecepatan peningkatan kadar gula darah di dalam tubuh seseorang setelah menyantap jenis makanan tertentu. Kian rendah nilainya, maka semakin kecil pula pengaruh makanan yang dikonsumsi terhadap peningkatan kadar gula darah.

Sebaliknya, nilai GI yang tinggi menandakan bahwa kecepatan peningkatan kadar gula darah yang diakibatkan juga semakin besar. Karena hubungannya yang erat dengan kadar gula darah inilah, diet low GI seringkali diidentikkan dengan upaya pengendalian diabetes, dan kerap dipandang sebelah mata oleh mereka yang mendambakan penurunan berat badan.

 

BACA JUGA: Klasifikasi Makanan Low GI

Padahal, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Harvard University, Amerika, membuktikan bahwa diet low GI justru lebih efektif memangkas berat badan dibandingkan diet low carb. David S. Ludwig, MD, PhD, direktur program Obesitas dari Children s Hospital di Boston, menyatakan bahwa konsumsi makanan bernilai GI rendah dalam porsi normal justru bisa menghasilkan penurunan berat badan lebih signifikan dibandingkan mengurangi porsi konsumsi makanan berkarbohidrat dengan nilai GI tinggi.

Yang sebenarnya wajib disingkirkan bukanlah karbohidratnya, melainkan jenis karbohidrat yang memiliki nilai GI tinggi.

Lanjut Ludwig, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbohidrat bukanlah musuh dalam program diet. Yang sebenarnya wajib disingkirkan bukanlah karbohidratnya, melainkan jenis karbohidrat yang memiliki nilai GI tinggi. Sama dengan anggapan bahwa tidak semua jenis lemak itu buruk bagi tubuh kita, karena ada pula jenis lemak yang justru baik untuk kesehatan. Contoh jenis karbohidrat yang memiliki nilai GI rendah adalah kacang-kacangan dan makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh seperti roti dan pasta wholegrain, beras merah, kedelai dan sebagainya, ujar Ludwig.

Setelah mengetahui jenis diet yang lebih ideal bagi kesehatan, kini tiba waktunya bagi Anda untuk menerapkannya di rumah. Selamat mencoba!

 

Sumber: webmd.com; mayoclinic.org;