Seiring berkembangnya jaman dan teknologi, kini muncul sebuah Artificial Intelligence yang dapat difungsikan sebagai Virtual Health Assistants (VHAs) sehingga menjaga kesehatan kini menjadi lebih mudah dan kekinian. Terutama bagi sport enthusiast yang sangat peduli dengan pola hidup sehat khususnya asupan makanan, VHAs kerap kali memainkan peran penting dalam merekomendasikan asupan makanan yang sesuai untuk mendukung latihan fisik yang optimal.
Salah satu jenis makanan yang sering direkomendasikan oleh VHA adalah high protein snack atau snack tinggi protein. Hal ini tentu tidak lepas dari pola pikir dimana sport enthusiast disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein agar pembentukan ototnya berjalan maksimal. Namun bagaimana ya pandangan VHA mengenai rekomendasi snack tinggi protein ini? Yuk, simak penjelasannya dari point of view VHAs!
1. Protein: Pondasi Utama Pemulihan Otot
Menurut banyak virtual health assistants, protein adalah salah satu zat gizi esensial yang diperlukan untuk memperbaiki dan membangun otot. Faktanya, setelah menjalani sesi latihan intens, tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki serat-serat otot yang rusak dan meningkatkan massa otot1. Protein dalam snack membantu memastikan bahwa tubuh menerima cukup asupan untuk pemulihan otot yang cepat.
2. Efisiensi Penyerapan Zat Gizi
Virtual health assistants juga menyoroti pentingnya memilih snack yang mengandung protein berkualitas tinggi. Protein dari sumber seperti kacang-kacangan, susu, atau daging tanpa lemak memiliki profil asam amino lengkap yang lebih mudah diserap oleh tubuh2. Kamu bisa mendapatkan kebaikan kedelai utuh dengan mengonsumsi SOYJOY. Kini telah hadir varian lebih tinggi protein, yaitu SOYJOY Open Sesame yang mengandung 7 gram protein dalam setiap barnya, loh! Cocok banget buat sport enthusiast yang ingin memenuhi kebutuhan proteinnya.
3. Mengontrol Rasa Lapar
VHA sering kali membantu untuk mengatur waktu makan yang tepat agar performa latihan tetap optimal. Salah satu peran penting high protein snack adalah membantu mengontrol rasa lapar lebih lama. Protein merupakan zat gizi yang mampu membantu tubuh untuk melepaskan hormone kenyang3. Jadi kalau kamu konsumsi snack tinggi protein, rasa lapar kamu akan lebih terkontrol, termasuk untuk mencegah kalap makan setelah berolahraga.
4. Meningkatkan Metabolisme
Konsumsi protein dapat meningkatkan efek termis dari makanan (thermic effect of food/TEF), di mana tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk mencerna, menyerap, dan memproses protein dibandingkan dengan lemak atau karbohidrat4. Menurut rekomendasi VHA, snack tinggi protein tidak hanya baik untuk membangun otot, tapi juga bisa membantu meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.
5. Ragam Pilihan High Protein Snack
Virtual health assistants dapat memberikan rekomendasi snack berdasarkan preferensi diet dan gaya hidup. Misalnya, jika kamu menjalani diet bebas gluten, VHAs akan merekomendasikan high protein snack dengan bahan utama tanpa gluten seperti kacang kedelai, almond, atau bahan makanan bebas gluten lainnya. Selain tinggi protein, SOYJOY Open Sesame juga bebas gluten loh, sehingga aman untuk kamu yang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau menjalani diet bebas gluten.
6. Snack yang Praktis dan Efektif
Bagi para sport enthusiast, kepraktisan adalah kunci. VHA memahami bahwa di tengah jadwal latihan yang padat, kamu membutuhkan snack yang cepat dan mudah dikonsumsi. Snack seperti protein bar atau kacang-kacangan sering kali direkomendasikan karena mudah dibawa dan tidak memerlukan persiapan panjang, namun tetap memberikan zat gizi yang lengkap untuk pemulihan tubuh.
Berdasarkan 6 poin di atas, kita dapat meilihat bahwa Virtual health assistants memahami betapa pentingnya protein dalam mendukung gaya hidup aktif para sport enthusiast. Melalui bantuan teknologi ini, kamu bisa mendapatkan pandangan baru dan mungkin rekomendasi snack yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuhmu, baik untuk pemulihan otot, peningkatan performa, maupun kontrol berat badan. Ingat ya, high protein snack bukan hanya sekadar camilan, melainkan bagian penting dari pola makan terencana yang mendukung kesehatan dan performa tubuh yang optimal.
Jadi apakah Min-Soy udah cocok jadi your personal virtual health assistant? Yuk, jangan lupa? Makan SOYJOY!
Referensi:
- Nieman, D. C., Zwetsloot, K. A., Simonson, A. J., Hoyle, A. T., Wang, X., Nelson, H. K., … & Guérin-Deremaux, L. (2020). Effects of whey and pea protein supplementation on post-eccentric exercise muscle damage: a randomized trial. Nutrients, 12(8), 2382.
- Church, D. D., Hirsch, K. R., Park, S., Kim, I. Y., Gwin, J. A., Pasiakos, S. M., Wolfe, R. R., & Ferrando, A. A. (2020). Essential Amino Acids and Protein Synthesis: Insights into Maximizing the Muscle and Whole-Body Response to Feeding. Nutrients, 12(12), 3717. https://doi.org/10.3390/nu12123717
- Moon, J., & Koh, G. (2020). Clinical Evidence and Mechanisms of High-Protein Diet-Induced Weight Loss. Journal of obesity & metabolic syndrome, 29(3), 166–173. https://doi.org/10.7570/jomes20028
- Kassis, A., Godin, J. P., Moille, S. E., Nielsen-Moennoz, C., Groulx, K., Oguey-Araymon, S., … & Mace, K. (2019). Effects of protein quantity and type on diet induced thermogenesis in overweight adults: A randomized controlled trial. Clinical Nutrition, 38(4), 1570-1580.
Author : Dian Rahma – Scientific & Regulatory Affairs
Editor : Deny Nurkhaedi Ramadhani – Graphic Design Marketing SOYJOY