Penyandang diabetes perlu mengatur pola makan, karena makanan atau minuman aapun yang dikonsumsi bisa berdampak pada kadar gula darah.

Kontrol gula darah penting bagi penyandang diabetes agar fungsi tubuh berjalan dengan baik, yang akan berdampak pada kesehatan jangka panjang. Kondisi gula darah tinggi (hiperglikemia) maupun gula darah rendah (hipoglikemia) merupakan hal yang tidak diharapkan karena bisa memicu komplikasi, dan bahkan berdampak fatal.

Hiperglikemia bisa terjadi saat tubuh tidak memiliki insulin yang cukup atau tidak bisa menggunakan insulin dengan baik. Akibatnya, sel tidak dapat menyerap glukosa (dari makanan) padahal glukosa diperlukan untuk menghasilkan energi dalam tiap sel tubuh. Sehingga, glukosa (gula) menumpuk dalam darah.

Sejumlah fator dapat mempengaruhi kadar gula darah tinggi pada penyandang diabetes, antara lain banyak makan makanan dengan kadar gula tinggi (indeks glikemik tinggi), stres, sedang sakit, jarang olahraga, mengalami infeksi, atau lupa minum obat diabetes.

Hiperglikemia patut diwaspadai karena kerap tidak menyebabkan gejala sampai nilai glukosa meningkat secara signifikan, yaitu- di atas 200 miligram per desiliter (mg/dL), atau 11 millimoles per liter (mmol/L).

Seseorang dikatakan memiliki kadar gula darah normal jika gula darah sewaktu (yang diambil secara acak) menunjukkan di bawah 200 mg/dl, atau terjaga di rentang 70-150 mg/dl.

Kadar gula darah di bawah 70 mg/dl menandakan kadar gula darah yang sangat rendah. Sementara di atas 200 mg/dl dikategorikan sebagai kadar gula darah tinggi.

Apabila kadar gula darah sewaktu menunjukkan lebih dari 240 mg/dl, ini masuk ke dalam kategori terlalu tinggi yang patut diwaspadai.

Gejala hiperglikemia berkembang perlahan selama beberapa hari atau minggu. Semakin lama kadar gula darah tinggi, semakin serius gejalanya.

Tanda yang mudah dikenali saat penyandang diabetes mengalami hiperglikemia antara lain sering buang air kecil, rasa lapar atau haus meningkat, sakit kepala, kelelahan seolah ingin pingsan, mual dan muntah, penglihatan kabur, turun berat badan tanpa sebab jelas.

Hal yang perlu diwaspadai jika gula darah tertalu tinggi dalam jangka panjang bisa memicu komplikasi diabetes, yang bisa merusak organ tubuh (misalnya mata, ginjal, saraf dan jantung), bahkan menyebabkan kematian.

Bijak Atur Pola Makan

Untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, pengaturan pola makan memegang peranan penting. Kita tahu, penyandang diabetes disarankan untuk mengatur pola makan dengan rumus 3J, yaitu Jadwal, Jumlah, dan Jenis makanan (termasuk cara pengolahan, misalnya dikukus jauh lebih baik daripada digoreng).

Umumnya penyandang diabetes menerapkan 3 kali makan besar dan 2 sampai 3 kali makan selingan (snacking).

Penyandang diabetes juga harus mempertimbangkan Jumlah kalori dalam makanan yang dikonsumsi. Umumnya mereka membutuhkan asupan karbohidrat sebanyak 50-60% dari kebutuhan kalori, protein 10-15%, lemak 20-25%, dan serat 25 gram per hari.

Tak kalah penting adalah mempertimbangkan jenis makanan yang dikonsumsi. Penyandang diabetes perlu mempertimbangkan makananan dengan indeks glikemik (GI) rendah. Indeks glikemik mengukur tingkat kecepatan karbohidrat diubah menjadi gula di dalam tubuh.

Saat penyerapan gula berjalan cepat, kadar gula akan naik tak lama setelah makan. Penyerapan gula yang berjalan cepat berpotensi membuat gula darah melonjak, hal yang tak diharapkan terjadi pada penyandang diabetes.

Untuk itulah, asupan makanan dengan GI rendah bisa menjadi pilihan bagi penyandang diabetes. Tak hanya untuk makanan utama, hal ini juga berlaku saat menyantap camilan, hal yang memang disarankan untuk penyandang diabetes. Camilan sehat yang bisa dipilih misalnya yang terbuat dari kedelai.

Kedelai memiliki indeks glikemik 18, tinggi protein nabati, vitamin E, nutrisi dan serat, yang dapat memperbaiki metabolisme lemak, menurunkan kolesterol jahat, juga memiliki manfaat antioksidan.

Kandungan isoflavon dan serat pangan pada kedelai dapat membantu memperbaiki resistensi insulin dan menjaga kestabilan kadar gula darah. Hal ini tentu bermanfaat bagi penyandang diabetes tipe 2, dan secara umum dapat menurunkan risiko terkena diabetes.

Bagi kamu yang ingin menikmati kedelai dengan cara enak, kini tersedia SOYJOY Crispy, cara enak dan nggak maksa untuk memulai hidup sehat dengan mengonsumsi camilan sehat.

SOYJOY Crispy merupakan varian terbaru dari SOYJOY yang memiliki rasa dan tekstur crispy yang enak dan tetap mengutamakan manfaat dari SOYJOY.

Evy Christina, Brand Manager SOYJOY mengatakan, kedelai yang kaya serat hadir dalam butiran soy puff yang renyah dengan rasa vanila yang enak. “Kandungan kedelai yang tinggi serat dan protein pada SOYJOY Crispy dicerna secara perlahan sehingga membuat kenyang lebih lama, membuat nafsu makan lebih terkendali sehingga dapat menjaga gula darah tetap stabil,” ujarnya.

SOYJOY Crispy merupakan camilan yang aman untuk penyandang diabetes, karena terbuat dari kedelai (bebas gluten) yang memiliki indeks glikemik rendah yang terbukti dapat menjaga gula darah dan nafsu makan. ”Tidak perlu takut kelaparan karena dengan konsumsi SOYJOY Crispy sebelum makan besar dapat memberikan rasa kenyang lebih lama  dan membantu mengendalikan nafsu makan,” tandas Evy.

Referensi:

https://www.otsuka.co.jp/en/nutraceutical/products/soyjoy/

Product knowedge SOYJOY Crispy

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperglycemia/symptoms-causes/syc-20373631