Kebiasaan bisa membentuk diri Anda. Apa maksudnya?

Bayangkan jika dari kecil Anda selalu makan atau minum segala sesuatu yang terasa selain manis dan kemudian 30 tahun kemudian Anda baru mencoba makanan dengan rasa manis. Kemungkinannya, Anda akan menganggap rasa manis itu aneh dan tidak biasa, kemudian Anda memutuskan untuk tidak suka rasa manis. (Atau juga Anda bisa seketika itu langsung suka rasa manis sih.)

Intinya, semua itu berasal dari kebiasaan. Anda saat ini pun sebenarnya bisa memutuskan untuk tidak suka rasa manis jika Anda bisa membiasakannya. Mengapa harus seserius itu mengurangi makanan atau minuman manis alias mengandung gula?

1. Gula membuat organ-organ dalam Anda gemuk
Glukosa, salah satu komponen yang bisa Anda temukan dalam gula pasir,dapat memicu lever Anda untuk menyimpan lebih banyak lemak dengan efektif di bagian-bagian tubuh Anda yang tidak biasa. Nah, mulai sekarang hindari minuman dengan banyak tambahan gula, termasuk smoothie yang katanya sehat itu. Akan lebih baik bagi jika Anda melakukan diet fruktosa dengan mengonsumsi sumber-sumber gula alami seperti buah-buahan, karena serat di dalamnya membantu meminimalkan efek gula dalam sistem metabolisme Anda. Jadi, konsumsi “gula alami”, bukan gula pasir.

2. Gula membuat tubuh Anda “bersahabat” dengan diabetes
Sebuah studi terkait pernah dilakukan dan menemukan bahwa untuk setiap konsumsi ekstra 150 kalori dari gula yang Anda lakukan dalam sehari, meningkatkan kemungkinan diabetes hingga sebesar 1,1%. Memang, godaan untuk mengonsumsi minuman bersoda yang manis itu kuat sekali, tapi faktanya, di sanalah hal-hal tidak menyenangkan itu berada. Untuk yang satu ini, Anda harus mulai rajin membaca. Dalam arti, ketahui kandungan zat dari apapun yang akan Anda makan atau minum. Jangan salah, gula bisa saja berada di sesuatu yang Anda konsumsi secara biasa sehari-hari seperti kecap, frozen food, dendeng sapi, dan roti.

3. Gula membuat jantung Anda bekerja ekstra keras
Tahukah Anda jika penyakit jantung dan diabetes adalah dua hal yang terkait? Penyakit jantung dan stroke adalah penyebab kematian nomor satu di antara para penderita diabetes tipe 2. Sebesar 65% kematian penderita diabetes tipe 2 adalah disebabkan oleh “jantung yang bekerja terlalu keras”. Solusinya, jangan mengonsumsi gula lebih dari 5 sendok teh untuk wanita (20 gram), 9 sendok teh untuk pria (36 gram), dan 3 sendok teh untuk anak-anak (12 gram). Sebagai perbandingan, sekaleng minuman bersoda biasanya mengandung hingga 12 gram gula dan satu irisan roti gandum mengandung 2 sendok teh gula.

4. Gula mengubah Anda menjadi seorang pecandu
Seperti halnya narkoba, gula memicu pelepasan bahan kimia yang merangsang bagian otak yang biasa menimbulkan rasa senang, opioid dan dopamin. Dan seperti halnya narkoba juga, tubuh Anda seperti selalu menagih untuk menambah dosis gula yang dikonsumsi. Dalam sebuah studi terhadap tikus yang kecanduan gula, hewan pengerat ini mengalami beragam hal seperti tremor, gemetar, gigi yang bergetar, dan tidak bisa tenang. Tubuh perlu waktu kira-kira seminggu untuk bisa kembali netral dengan kecanduan manis ini. Setelah itu biasanya makanan yang Anda kira dulu selalu kurang manis kini terasa begitu manis hingga Anda mulai tidak menyukainya.

5. Gula mengubah Anda menjadi super rakus
Bagaimana pun juga, gula akan selalu membuat Anda merasa lapar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula dapat membuat kemampuan tubuh untuk memberitahu otak bahwa Anda sudah merasa kenyang itu menjadi kacau balau. Triknya begini, daripada Anda mengonsumsi cokelat bar, coba sekarang beralih ke cokelat organik yang mengandung 70% kakao atau cemilan sehat lainnya yang mengandung kedelai. Lalu ketika Anda sedang merasa ingin makan yang manis-manis, cobalah berjalan-jalan ringan selama 15 menit. Peneliti menemukan bahwa berjalan selama 15 menit bisa mengurangi kecanduan manis pada cokelat bar hingga 12 %. Apapun yang Anda lakukan, jangan hanya duduk. Terlalu banyak duduk akan meningkatkan “sugar craving” Anda.