Olahraga memberikan manfaat bagi siapa saja pada tingkat umur berapapun, termasuk orang-orang dengan risiko diabetes. Bahkan, mereka yang sudah menjadi penyandang diabetes juga dapat merasakan manfaat olahraga. Ya, olahraga sangatlah baik untuk mencegah dan mengontrol gula darah. Selain membantu mengatasi kegemukan yang merupakan salah satu faktor risiko diabetes, olahraga juga membantu menurunkan kadar gula darah dan membuat insulin bekerja lebih efisien.

Pada saat melakukan gerakan olahraga, otot-otot memakai lebih banyak gula daripada saat tidak bergerak. Dengan demikian, konsentrasi gula darah akan turun. Selanjutnya, insulin akan bekerja lebih baik sehingga gula dapat masuk ke dalam sel-sel otot untuk dibakar. Namun, agar manfaat olahraga tersebut bisa diperoleh dengan baik, dibutuhkan perencanaan dan pemantauan yang hati-hati, terutama pada orang-orang yang menggunakan obat oral atau suntikan insulin untuk mengontrol diabetes mereka. Mereka perlu melakukan beberapa penyesuaian, seperti menghitung intensitas olahraga, melakukan pemeriksaan gula darah, dan mengatur makanan yang dikonsumsi. Hal itu demi mencegah kadar gula darah menjadi terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia) selama berolahraga.

Menurut Dawn Sherr, RD, dari American Association of Diabetes Educators, Anda tidak perlu terburu-buru untuk mendapatkan hasil yang baik dari berolahraga. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:

  • Buatlah rencana yang matang. Hal ini termasuk berkonsultasi dengan dokter dan memilih jenis olahraga yang cocok bagi Anda. Tanyakan kepada dokter olahraga apa saja yang sekiranya boleh Anda lakukan dan perlukah Anda melakukan penyesuaian obat. Selanjutnya, pilih olahraga yang paling bisa Anda nikmati dan akan membuat Anda bertahan lama melakukannya. Beberapa jenis olahraga yang patut Anda pertimbangkan  antara lain menari, bersepeda, berenang atau mencoba aerobik air, yoga atau tai chi, tenis, atau melakukan pekerjaan rumah tangga dan berkebun.
  • Pilih waktu yang terbaik untuk berolahraga, yaitu setelah makan. Anda bisa berjalan-jalan di sekitar rumah usai sarapan dan makan malam. Bisa pula melakukan yoga atau bermain tenis setelah makan siang. Atur jadwalnya, misal 3-5 kali dalam seminggu. Boleh ajak teman atau anggota keluarga agar Anda lebih bersemangat.
  • Periksa kadar gula darah Anda dua kali sebelum berolahraga, yaitu 30 menit sebelum berolahraga dan tepat pada saat hendak mulai berolahraga. Dengan cara ini Anda akan mengetahui apakah gula darah Anda sedang naik, stabil, atau turun. Jika sedang naik, tunggulah sampai stabil. Apabila rendah, mungkin Anda perlu snack. Jika telah stabil, mulailah berolahraga. Jika Anda akan berolahraga lebih dari satu jam, periksalah gula darah setiap 30 menit. Jangan lupa, periksa ulang gula darah Anda setelah selesai berolahraga.

Dan berikut tips berolahraga yang tidak kalah penting:

  • Mulailah olahraga secara bertahap, misalnya dengan menambah waktu 5 menit setiap kali latihan.
  • Minimalkan cidera dengan melakukan olahraga secara aman dan meliputi pemanasan, inti, dan pendinginan.
  • Hitung dan targetkan denyut nadi sesuai umur Anda.
  • Evaluasi apakah olahraga yang Anda lakukan terlalu berat. Temukan kelompok olahraga agar dapat bersama-sama membantu mengontrol latihan.
  • Konsumsi cemilan seperti buah atau fruit soy bar sebagai sumber energi 30 menit sebelum berolahraga

 

 

Sumber:

Hidup Secara Mandiri dengan Diabetes Melitus Kencing Manis Sakit Gula. Prof. DR. Sidartawan Soegondo, dr.SpPD, K-EMD, F.A.C.E. dan Kartini Sukarji, MCH. Hal 84-89

http://www.johnshopkinshealthalerts.com/reports/diabetes/131-1.html

http://www.webmd.com/healthy-aging/nutrition-world-2/exercise-lower-blood-sugar