Logikanya saat puasa, berat badan cenderung stabil atau menurun karena waktu dan juga porsi makan berkurang. Namun kadang yang terjadi sebaliknya. Setelah sebulan penuh berpuasa, lemak semakin menumpuk dan angka di timbangan semakin bertambah. Kira-kira apa sebabnya?

Ketika puasa, waktu makan dibatasi hanya pada saat sahur atau sebelum waktu Subuh dan pada saat berbuka atau setelah azan Magrib berkumandang. Jika normalnya, orang-orang makan tiga kali sehari, maka di bulan Ramadan berkurang menjadi dua kali saja dalam sehari. Tapi kenyataannya tidak demikian. Tanpa sadar kita sering menambah porsi makan melebihi porsi makan saat kita sedang tidak puasa.

Misalnya pada saat sahur, banyak orang yang makan terlalu banyak karena takut cepat lapar saat menjalani puasa. Padahal lapar tidak datang dari porsi melainkan komposisi. Terlalu banyak makan karbohidrat sederhana seperti nasi atau mie justru akan lebih cepat mengundang rasa lapar karena makanan tersebut mudah sekali dicerna tubuh. Ini diperparah dengan kebiasaan langsung tidur setelah makan sahur. Idealnya jika ingin tidur tunggulah setidaknya 2 jam setelah makan sahur.

Selain itu, rasa kalap saat berbuka puasa juga menjadi penyebab utama perut buncit. Banyak orang yang menyantap terlalu banyak makanan manis saat berbuka dan kemudian dilanjut dengan makan nasi. Selain membuat perut kaget, makanan manis dan nasi mengandung gula dan kalori tinggi yang berpotensi menaikkan berat badan.

Metabolisme tubuh melambat saat puasa dan kalori tidak terbakar secara efisien, akibatnya menjadi lemak yang menumpuk. Kandungan gula yang ada pada kolak, sirup, atau nasi juga menjadi penyebab nafsu makan semakin bertambah setelah berbuka. Makanan manis terutama yang high GI (indeks glikemik tinggi) membuat gula darah dalam tubuh menjadi tidak stabil. Cepat membuat kenyang, tapi juga cepat membuat lapar kembali.

“Solusinya adalah KONTROL! Kontrol porsi dan nafsu makan Anda selama puasa untuk menjaga berat badan Anda tetap ideal.”

Makanan berserat dengan kandungan low GI (indeks glikemik rendah) bisa menjadi solusi mengontrol porsi makan sahur dan berbuka Anda karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh.

SOYJOY bisa menjadi pilihan praktis dan bagian dari santap sahur dan berbuka yang tepat karena mengandung segala kebaikan kedelai dan buah-buahan. Kandungan serat dan protein kedelai dalam SOYJOY lebih lama dicerna oleh tubuh, sedangkan kandungan low GI di dalamnya menstabilkan gula darah sehingga memperlambat datangnya rasa lapar. Selain itu, kandungan buah-buahan yang ada di dalamnya dapat menangkal radikal bebas dan kolesterol jahat dari apa yang Anda makan selama sahur dan berbuka.

Jadi, KONTROL porsi makan dan jadikan SOYJOY cemilan sahur dan berbuka Anda agar kenyang lebih lama dan nafsu makan terkendali.

Cari tahu lagi penyebab lain kenapa puasa justru menaikkan berat badan Anda melalui infografis di bawah ini.

DOWNLOAD INFOGRAFIS