Sebagian besar dari kamu, pasti menganggap konsisten menjalankan pola hidup sehat bukanlah hal yang mudah karena kamu harus mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang seimbang, serta rutin berolahraga setiap hari. Banyak alasan yang membuat kamu sulit menjalankannya, diantaranya karena makanan dan minuman sehat tidak sesuai selera kamu atau kesibukkan yang membuat kamu tidak mempunyai banyak waktu untuk menerapkan gaya hidup sehat yang ideal tersebut.
Sebenarnya, konsisten menjalani hidup sehat itu tidak serumit yang kamu bayangkan. Kamu bisa memilih cara yang simpel dan sederhana. Pasalnya, hidup sehat bisa dimulai dari hal-hal kecil dan mudah. Semudah kamu memulainya dengan membiasakan untuk memilih camilan sehat SOYJOY sebagai camilan harianmu.
SOYJOY hadir sebagai #Soylution: Solusi sehat dari kedelai yang dapat membantu hidup lebih sehat. Mengapa SOYJOY? Karena SOYJOY merupakan snack yang terbuat dari kedelai utuh, menawarkan berbagai manfaat untuk membantu tubuh tetap sehat.Beberapa manfaat kedelai untuk kesehatan di antaranya: menurunkan risiko diabetes, kanker, kolesterol, risiko jantung koroner dan obesitas.
Lebih jelasnya, berikut ini bukti ilmiah tentang manfaat dan kebaikan kedelai yang perlu kamu tahu:
1. Penurunan Risiko Diabetes Mellitus
Penelitian cohort di Cina mengamati hubungan konsumsi kedelai dengan risiko terjadinya diabetes mellitus tipe 2 selama 5 tahun. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kedelai yang tinggi (11 – 32 gram per hari) dengan menurunnya risiko terkena diabetes. Efek perlindungan tersebut dapat disebabkan oleh kandungan serat, protein, isoflavon, dan Indeks Glikemik yang rendah.
SOYJOY sebagai snack yang terbuat dari kedelai juga sudah diteliti manfaatnya terhadap gula darah. Penelitian SOYJOY yang diberikan pada pasien diabetes melitus tipe 2, terbukti tidak menyebabkan postprandial hyperglycemia (kenaikan gula darah lebih dari normal 2 jam setelah makan) pada pasien diabetes. Postprandial hyperglycemia diasumsikan menjadi faktor risiko terhadap pengembangan komplikasi kardiovaskular pada pasien diabetes.
2. Penurunan Risiko Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling mematikan bagi wanita di dunia saat ini. Risiko terjadinya kanker payudara lebih rendah di Asia dibandingkan di Eropa dan Amerika, tetapi ketika orang Asia pindah ke Amerika risiko terkena kanker payudara menjadi sama dengan orang Amerika. Perbedaan gaya hidup termasuk diet, dan genetik diduga menjadi penyebab perbedaan tersebut.
Sebuah meta analisis pada masyarakat ras Asia dan Asia Amerika melihat hubungan konsumsi kedelai dengan risiko terkena kanker payudara. Penelitian ini menunjukkan, semakin tinggi konsumsi kedelai (20 mg isoflavon per hari), maka semakin turun risiko terkena kanker payudara.
3. Penurunan Kadar Kolesterol & Risiko Jantung Koroner
Isoflavon kedelai dikaitkan dengan fungsi membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga dapat membantu mengurangi risiko timbulnya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Meta analisis terhadap 11 penelitian pada tahun 1990-2006 yang menganalisis efek protein kedelai terhadap profil lipid darah menunjukkan bahwa isoflavon kedelai (dari rata-rata 25 g protein kedelai per hari) signifikan menurunkan total kolesterol darah (1.77%) dan LDL (3.58%).
4. Menurunkan Obesitas
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedelai sebagai sumber protein nabati memiliki efek antiobesitas yang signifikan. Sebuah penelitian yang memberikan treatment soy-based meal formula (makanan dengan bahan dasar kedelai) sebanyak 240 gram per hari selama 12 minggu, menunjukkan penggunaan soy-based meal formula terbukti efektif dalam menurunkan berat badan sebanyak 7 kg, bahkan juga menurunkan massa lemak dan kolesterol LDL.
Kedelai dapat berperan dalam menurunkan obesitas dengan cara menekan perasaan lapar, meningkatkan kecepatan metabolisme dalam tubuh dan membantu menurunkan berat badan juga menurunkan simpanan trigliserida dalam hati.
Karena kesehatan adalah investasi jangka panjang, maka mengonsumsi kedelai tidak hanya merupakan solusi sehat untuk saat ini, tapi juga menjadi ‘tabungan’ kesehatan di masa mendatang.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, masukkan SOYJOY dalam gaya hidup sehat kamu.
Sumber :
1Villegas et al. Legume and soy food intake and the incidence of type 2 diabetes in the Shanghai Women’s Health Study. Am J Clin Nutr. 2008 January; 87(1): 162–167.
2Urita, Yoshihisa, et al. “Effects of a soybean nutrition bar on the postprandial blood glucose and lipid levels in patients with diabetes mellitus.” International journal of food sciences and nutrition 63.8 (2012): 921-929.
3Wu, A. H., et al. “Epidemiology of soy exposures and breast cancer risk.” British journal of cancer 98.1 (2008): 9.
4Taku et al. Soy isoflavones lower serum total and LDL cholesterol in humans: a meta-analysis of 11 randomized controlled trials. Am J Clin Nutr 2007; 85:1148 –56.
5DB Alisson et al. A novel soy-based meal replacement formula for weight loss among obese individuals: a randomized controlled clinical trial. European Journal of Clinical Nutrition (2003) 57, 514–522