Berbicara tentang berat badan, banyak orang yang melihat berat badan hanya terpatok pada angka yang ada di timbangan saja. Tapi ternyata berat badan kita bukan hanya sekedar angka loh! Ada banyak sekali komposisi tubuh yang termasuk dalam angka tersebut.
Pada dasarnya, komposisi tubuh kita terdiri dari 4 hal, yaitu air, tulang, otot, dan lemak. Komposisi tubuh ini dapat diukur menggunakan sebuah alat bernama Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)1 atau timbangan berat badan yang memiliki kemampuan mengukur komposisi tubuh. Ada beberapa alasan mengenai pentingnya memperhatikan komposisi tubuh, seperti mencegah penyakit kronis2,3, menentukan pola makan yang tepat, dan menetukan jenis olahraga yang tepat sehingga penurunan berat badanmu dapat lebih efektif4. Setidaknya ada 3 komposisi tubuh ini yang harus kamu perhatikan:
1. Lemak tubuh
Lemak tubuh adalah salah satu komposisi tubuh yang perlu diperhatikan karena terbukti memiliki hubungan langsung dengan peningkatan resiko penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan diabetes5. Angka normal persen lemak tubuh adalah <20% untuk laki-laki dan <30% untuk perempuan6,7. Faktor paling besar yang dapat menyebabkan peningkatan persen lemak tubuh adalah kurangnya aktivitas fisik8. Sehingga sangat disarankan untuk melakukan olahraga minimal 30 menit per hari dengan jenis olahraga kardio, seperti berenang, bersepeda, dan berlari yang dapat menjadi pilihan terbaik untuk menurunkan persen lemak tubuh.
Selain itu asupan kalori harian yang berlebih juga akan ditimbun menjadi jaringan lemak9. Agar tidak kalap makan setelah berolahraga, kamu bisa konsumsi SOYJOY yang kaya akan protein dan serat karena terbuat dari kebaikan kedelai utuh, sehingga bisa bantu kamu untuk kenyang lebih lama loh!
2. Otot tubuh
Otot merupakan komposisi tubuh yang berperan sebagai penggerak tubuh sehingga jumlahnya dapat berubah tergantung dari aktivitas fisik yang dijalani. Selain itu otot memiliki fungsi penting dalam metabolisme tubuh yaitu sebagai ‘pabrik energi’ dan penyimpan gula10.
Penting untuk memperhatikan persen otot tubuh agar minimal berada di rentang normal, yaitu >33% untuk laki-laki dan >26% untuk perempuan11. Cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga atau meningkatkan otot tubuh adalah dengan melakukan olahraga strength atau kekuatan, seperti push-up, sit-up, atau olahraga menggunakan beban lainnya. Menjaga kecukupan asupan protein harian juga dapat menjaga otot tubuh, jadi pastikan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein baik dari makan besar ataupun cemilan kamu, ya12!
Salah satu cemilan tinggi protein dari kebaikan kedelai utuh yang praktis dan bisa kamu dapatkan dengan mudah adalah SOYJOY. Sekarang kamu menikmati SOYJOY dalam varian rasa yang lebih banyak dengan hadirnya 2 varian baru, yaitu SOYJOY Tropical Cranberries dan Lekker & Nuts. Udah cobain belum nih?
3. Lemak visceral
Lemak visceral adalah jaringan lemak yang terakumulasi di daerah perut dan membungkus organ-organ yang ada di perut. Apabila jumlahnya berlebih, lemak visceral dapat memicu resistensi insulin dan inflamasi kronis pada tubuh yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, hipertensi, dan diabetes melitus13,14,15.
Lemak visceral juga berkontribusi kepada besarnya lingkar perut yang jauh lebih berbahaya dampaknya16. Maka sangat disarankan untuk memiliki lemak visceral <10 serta lingkar perut <80 cm untuk wanita dan <90 cm untuk laki-laki17.
Sekarang kamu sudah aware kan kalo ternyata angka berat badan terdiri dari banyak komposisi tubuh yang harus diperhatikan juga? Jangan hanya terpatok pada angka ya, tapi lebih dari itu, ayo mulai perhatikan komposisi otot dan lemak tubuhmu! SOYJOY akan selalu setia nemenin kamu kok, karena kebaikan kedelai utuhnya, bantu jaga berat badan kamu.
Referensi:
- Khalil, S. F., Mohktar, M. S., & Ibrahim, F. (2014). The theory and fundamentals of bioimpedance analysis in clinical status monitoring and diagnosis of diseases. Sensors, 14(6), 10895-10928.
- Jastreboff, A. M., Kotz, C. M., Kahan, S., Kelly, A. S., & Heymsfield, S. B. (2019). Obesity as a disease: the obesity society 2018 position statement. Obesity, 27(1), 7-9.
- Bosy-Westphal, A., Braun, W., Geisler, C., Norman, K., & Müller, M. J. (2018). Body composition and cardiometabolic health: the need for novel concepts. European journal of clinical nutrition, 72(5), 638-644.
- Sedlmeier, A. M., Baumeister, S. E., Weber, A., Fischer, B., Thorand, B., Ittermann, T., … & Leitzmann, M. F. (2021). Relation of body fat mass and fat-free mass to total mortality: results from 7 prospective cohort studies. The American Journal of Clinical Nutrition, 113(3), 639-646.
- Zeng, Q., Dong, S. Y., Sun, X. N., Xie, J., & Cui, Y. (2012). Percent body fat is a better predictor of cardiovascular risk factors than body mass index. Brazilian Journal of Medical and Biological Research, 45, 591-600.
- Lohman, T. G. (1986). Applicability of body composition techniques and constants for children and youths. Exercise and sport sciences reviews, 14, 325-357.
- Nagamine S. Assessment of obesity from skinfold thickness. Nihon-ishikai-zassi. 1972;68.
- Zanovec, M., Lakkakula, A. P., Johnson, L. G., & Turri, G. (2009). Physical activity is associated with percent body fat and body composition but not body mass index in white and black college students. International journal of exercise science, 2(3), 175.
- Monteiro, P. A., Antunes, B.deM., Silveira, L. S., Christofaro, D. G., Fernandes, R. A., & Freitas Junior, I. F. (2014). Body composition variables as predictors of NAFLD by ultrasound in obese children and adolescents. BMC pediatrics, 14, 25. https://doi.org/10.1186/1471-2431-14-25.
- Moore, D. R., & Philp, A. (2020). Nutritional Strategies to Promote Muscle Mass and Function Across the Health Span. Frontiers in Nutrition, 7, 185.
- Omron Healthcare Asia Pacific.
- Stokes, T., Hector, A. J., Morton, R. W., McGlory, C., & Phillips, S. M. (2018). Recent perspectives regarding the role of dietary protein for the promotion of muscle hypertrophy with resistance exercise training. Nutrients, 10(2), 180.
- Pradana, A., Seno, K., & Puruhita, N. (2014). Hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan nilai lemak viseral (Studi kasus pada mahasiswa kedokteran Undip) (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine Diponegoro University).
- Susantini, P. (2021). Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Persen Lemak Tubuh, dan Lemak Viscelar di Kota Semarang. Jurnal Gizi, 10(1), 51-59.
- Sofa, I. M. (2018). Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita The Incidence of Obesity, Central Obesity, and Excessive Visceral Fat among Elderly Women. Amerta Nutr, 228-36.
- Rahma, A., & Baskari, P. S. (2019). Pengukuran Indeks Massa Tubuh, asupan lemak, dan asupan natrium kaitannya dengan kejadian hipertensi pada kelompok dewasa di Kabupaten Jombang. Ghidza Media Jurnal, 1(1), 53-62.
- Kementrian Kesehatan RI. (2019). Yuk, Sobat Sehat Cek Lingkar Perut Anda. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.